Islam dan Kebebasan
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
dikenal sebagai ijtihad. Bila ada kesepakatan umum<br />
sebagai akibat dari pelaksanaan penalaran semacam<br />
itu, maka konsensus (ijma) ini akan dianggap memiliki<br />
status kebenaran tertentu <strong>dan</strong> tidak diragukan lagi.<br />
Mengenai kontrak, ahli hukum <strong>Islam</strong> (fuqaha)<br />
mengelompokkan mereka ke dalam kelas-kelas dengan<br />
peraturan khas mereka sendiri. Pada umumnya, dinyatakan<br />
bahwa hukum <strong>Islam</strong> tidak mengenal teori kontrak secara<br />
umum. Oleh karena itu, Chéhata (1971: 44) menggambarkan<br />
hukum <strong>Islam</strong> sebagai hukum empiris: ‘Dalam struktur luarnya’,<br />
dia menulis, ‘hukum <strong>Islam</strong> adalah semacam hukum kasus.’<br />
Argumen ini didasarkan pada fakta bahwa buku-buku fiqh<br />
(hukum yurisprudensi <strong>Islam</strong>) tidak mengandung teori kontrak<br />
umum. Oleh karena itu, perkembangan hukum kontrak <strong>Islam</strong><br />
adalah hasil metode yang dilakukan oleh para ahli hukum<br />
<strong>Islam</strong> untuk mengembangkan sistem pengkategorian<br />
kontrak. Mereka mencoba membuat setiap kontrak berdiri<br />
berdasarkan moral sesuai dengan visi <strong>Islam</strong>.<br />
Secara umum, kontrak ini diteliti dari dua sudut pan<strong>dan</strong>g.<br />
Mereka diteliti karena validitas hukumnya (mulai dari sahih<br />
‘valid’ hingga batil ‘tidak ada <strong>dan</strong> kosong’). Dan mereka diteliti<br />
dari sudut pan<strong>dan</strong>g agama (mulai dari wajib ‘keharusan’ hingga<br />
haram ‘terlarang’ atau ‘tidak sesuai syariah’).<br />
Idealisme Keuangan Syariah<br />
Literatur tentang pelaksanaan keuangan <strong>Islam</strong> telah berusaha<br />
untuk membenarkan, secara ekonomi <strong>dan</strong> sosial, perlunya<br />
mengadopsi praktik ekonomi yang sesuai dengan ajaran <strong>Islam</strong><br />
<strong>dan</strong> secara eksklusif didasarkan pada paradigma pembagian<br />
untung rugi, dengan menggunakan kontrak pembagian<br />
untung rugi.<br />
Inilah bagaimana gelombang pertama literatur keuangan<br />
<strong>Islam</strong> telah mengatasi masalah pembuktian superioritas<br />
sistem keuangan <strong>Islam</strong> vis-à-vis mitra Baratnya mengandalkan<br />
pinjaman bunga. Menurut literatur ini, sebuah sistem yang<br />
191