08.12.2018 Views

Islam dan Kebebasan

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

meletakkan dasar bagi jihadisme dimulai melalui penjajahan<br />

dunia Muslim oleh negara-negara Eropa.<br />

Model tradisional negara Muslim didasarkan pada pemimpin<br />

kuat yang memegang otoritas agama <strong>dan</strong> duniawi. Melalui<br />

penjajahan, Muslim kehilangan kekuatan politik yang telah<br />

mereka tahan selama bertahun-tahun <strong>dan</strong> model negara<br />

tradisional menjadi tidak beroperasi.<br />

Situasi ini membuat sebagian besar masyarakat Muslim berada<br />

di belakang orang-orang Eropa, yang lebih mahir dalam<br />

hal organisasi politik. Penjajahan menimbulkan perubahan<br />

politik <strong>dan</strong> sikap yang besar di dunia Muslim. Pada periode<br />

yang dimulai pada tahun 622 M, dengan perjalanan suci<br />

Nabi Muhammad SAW <strong>dan</strong> teman-temannya dari Mekah ke<br />

Madinah, <strong>dan</strong> berlanjut sampai invasi ke Mesir oleh Napoleon<br />

pada tahun 1798, umat <strong>Islam</strong> sering memegang keunggulan<br />

ekonomi, ilmiah <strong>dan</strong> politik dibanding agama <strong>dan</strong> bangsa<br />

yang lain. Invasi ke Mesir <strong>dan</strong> dimulainya peran pemerintah<br />

Perusahaan British East India di India merupakan indikator<br />

pertama dari superioritas dunia Barat mengenai Muslim.<br />

Keunggulan ini kemudian diubah menjadi penjajahan <strong>dan</strong><br />

menyebabkan kekecewaan besar. Kekecewaan ini mendorong<br />

para ilmuwan Muslim untuk memulai pencarian baru.<br />

Karena masalahnya bersifat politis, maka interpretasi politik<br />

<strong>Islam</strong>lah yang muncul ke depan. Sebuah ilmu politik yang<br />

independen terhadap agama tidak berkembang <strong>dan</strong> gagasan<br />

baru yang berkembang berpusat pada agama. Awalnya,<br />

masalahnya dinyatakan seperti berikut ini: ‘Umat Muslim<br />

tertinggal. Alasannya adalah bahwa mereka salah menafsirkan<br />

agama <strong>dan</strong> menyimpang dari agama yang sebenarnya. Jika kita<br />

benar-benar memahami agama tersebut, <strong>dan</strong> menerapkannya<br />

dalam kehidupan kita, kita akan diselamatkan dari aib <strong>dan</strong><br />

dieksploitasi.’ Dalam konteks ini, penafsiran politik pertama<br />

<strong>Islam</strong> menunjukkan karakteristik ‘kembali ke dasar’ <strong>dan</strong><br />

‘reformasi’.<br />

153

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!