vol viii no 1 juli 2013
vol viii no 1 juli 2013
vol viii no 1 juli 2013
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Ret<strong>no</strong> Listyarti<br />
memperdengarkan salah satu lagu dangdut terkenal dan meminta keenam<br />
siswa tersebut menebak judul dan penyanyinya.<br />
Tiga siswa berteriak berbarengan termasuk Christin :<br />
“Dangdut is the music of my country!<br />
Penyanyinya Project Pop!”<br />
Guru<br />
: Kalian ber-enam adalah kelompok mi<strong>no</strong>ritas soal selera<br />
musik, apa tanggapannya?<br />
Kemudian dijawab oleh salah satu siswa dengan penuh percaya diri.<br />
Desi<br />
: Tidak masalah karena selera orang atas musik<br />
berbeda-beda, dangdut lebih merakyat meski banyak<br />
yang bilang kampungan. Di ruangan ini kami<br />
mi<strong>no</strong>ritas soal selera dangdut, tetapi di luar sana kami<br />
mayoritas.<br />
Tepuk tanganpun membahana di ruang kelas dan selanjutnya lagu<br />
Dangdut is the music of my country saya putarkan dan seluruh siswa ikut<br />
berjoget dan bernyanyi, tetapi yang paling semangat berjoget adalah<br />
keenam siswa tadi. Apalagi Christin dan Desi, goyangannya benar-benar<br />
enak untuk dinikmati. Sangat luwes dan pas dengan irama musiknya.<br />
Betul-betul penggemar musik dangdut. Suasana tercipta begitu hangat<br />
dan penuh canda serta tawa.<br />
Setelah lagu berakhir dan kelas kembali hening. Suasana kelas sudah<br />
demikian cair. Saya pun mengajukan pertanyaan yang lebih serius. Saya<br />
mulai bertanya apa agama yang dianut oleh para siswa. Mayoritas siswa<br />
beragama Islam, hanya tiga yang Protestan, satu beragama Katolik dan<br />
Hindu, tak ada yang Budha. Tapi yang menarik di kelas ini adalah satu<br />
anak beragama Konghuchu. Dengan langkah pelan, penuh keraguan dan<br />
sedikit kikuk anak itu menginjak garis, seorang anak laki-laki, bermata<br />
sipit, berambut kaku dan agak berdiri, dan berwajah bulat. Tubuhnya<br />
sedikit gemuk, berkulit putih dan memiliki tinggi sekitar 160 centimeter.<br />
Andri Wijaya namanya.<br />
Saya mendekatinya dan bertanya : “Mengapa kamu tampak ragu untuk<br />
melangkah maju tadi?”.<br />
MAARIF Vol. 8, No. 1 — Juli <strong>2013</strong><br />
99