20.11.2014 Views

vol viii no 1 juli 2013

vol viii no 1 juli 2013

vol viii no 1 juli 2013

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Anak Muda, Radikalisme, dan Budaya Populer<br />

gagasan islamis dan jihadi di kalangan anak muda dengan terbentuknya<br />

pelbagai jaringan, sebagaimana dikhawatirkan oleh ICG (2007) dalam<br />

laporannya. Dua kemungkinkkan sikap tersebut sangat dimungkinkan.<br />

Meskipun perlu ada riset yang mendalam untuk mengetahui sejauhmana<br />

film-film islami dapat mempengaruhi sikap keberagamaan di kalangan<br />

anak-anak muda.<br />

Meluruhkan Benih-Benih Radikalisme Melalui Film “Mata<br />

Tertutup”<br />

Fakta keras tentang rentannya anak muda dan penetrasi radikalisme<br />

yang telah disebutkan diatas, semakin dikuatkan dengan hasil penelitian<br />

mutakhir MAARIF Institute. Dalam penelitian tahun 2011 itu, MAARIF<br />

Institute mencoba menelisik tentang pemetaan persoalan radikalisme<br />

dikalangan pelajar SMA di 50 SMA Negeri di empat kota; Cianjur,<br />

Pandeglang, Surakarta dan Jogjakarta. MAARIF Institute menemukan<br />

bahwa anak muda atau pelajar saat ini memiliki kecenderungan<br />

untuk menginternalisasi pandangan-pandangan radikalis yang<br />

dipenetrasikan oleh lingkungan terdekatnya. Internalisasi itu diawali<br />

dengan kecenderungan kesadaran keislaman yang lebih tinggi daripada<br />

kesadaran kebangsaan. Bahkan pada taraf tertentu, kesadaran keislaman<br />

telah menggantikan atau menafikan kesadaran kebangsaan. Temuan ini<br />

tentu, pada tingkat tertentu memerlukan penyikapan, terlebih kesadaran<br />

keagamaan khususnya kesadaran keislaman yang tidak diimbangi dengan<br />

kesadaran kewarganegaraan yang memadai akan menjadi titik yang rawan<br />

bagi masuknya kelompok garis keras yang akan mentransformasikannya<br />

menjadi kekuatan Islam yang destruktif, anti toleransi, dan membungkam<br />

keragaman.<br />

Temuan dalam penelitian pemetaan yang dilakukan MAARIF Institute<br />

dalam beberapa hal bersifat menguatkan beberapa penelitian terdahulu<br />

mengenai adanya benih-benih radikalisme yang menyasar anak muda,<br />

utamanya pelajar SMA. Sekedar menyebut pada tahun 2008, Farha<br />

Ciciek melakukan penelitian dalam konteks serupa. Pun demikian<br />

dengan SETARA Institute yang pada Juni 2008 melakukan survei<br />

mengenai Pandangan Generasi Muda Terhadap Persoalan Kebangsaan,<br />

Pluralitas dan Kepemimpinan Nasional. Yang mana dalam survei<br />

tersebut, gejala fundamentalisasi agama pada generasi muda diukur<br />

melalui persetujuan pada hadirnya peraturan daerah berbasis agama,<br />

142 MAARIF Vol. 8, No. 1 — Juli <strong>2013</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!