20.11.2014 Views

vol viii no 1 juli 2013

vol viii no 1 juli 2013

vol viii no 1 juli 2013

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Wahyudi Akmaliah Muhammad & Khelmy K. Pribadi<br />

Indonesia bisa dijumpai didalam publikasi riset Rumah Film Indonesia<br />

dan Yayasan Tifa berjudul: Menjegal Film Indoneia (Eric Saso<strong>no</strong>, et.al;<br />

2012)<br />

Kata propaganda atau kampanye melalui film memiliki spektrum<br />

definisinya sendiri yang bsai jadi sangat politis, dan juga bergantung<br />

pada situasi eksternalnya. Melalui itu juga, hubungan karya sinema<br />

dengan struktur politik yang diluarnya bisa dibaca oleh sejarah. Namun<br />

setidaknya, propaganda melalui film telah menyodorkan keniscayaan<br />

bahwa film sebagai medium komunikasi bisa sangat berpihak. Pada titik<br />

ini, gagasan, nilai dan latar belakang sebuah film akan menunjukkan pada<br />

situasi apa sebuah film lahir dan untuk apa film diproduksi. Film yang<br />

memiliki kontribusi besar bagi masyarakatnya adalah film yang melampaui<br />

takdirnya sebagai karya seni. Film yang berangkat dari situasi mutakhir<br />

masyarakatnya akan selalu aktual untuk ditonton, dipropagandakan dan<br />

didiskusikan. Terlebih film yang memiliki keberpihakan pada nilai-nilai<br />

kemanusiaan yang universal.<br />

Dalam kerangka yang sama, propaganda tentang anti-kekerasan juga<br />

dihela dalam Film Mata Tertutup. Film ini merupakan visualisasi dari<br />

data dan temuan MAARIF Institute selama melakukan pemetaan<br />

radikalisme di kalangan pelajar. Tentu dengan dikombinasi dengan datadata<br />

dari penelitian terdahulu dari berbagai institusi dan lembaga kajian.<br />

Film Mata Tertutup menghadirkan ragam tokoh yang tengah mengalami<br />

situasi radikalisasi. Seperti pernah disampaikan oleh produser film ini,<br />

Fajar Riza Ul Haq, bahwa Mata Tertutup adalah film dengan sebuah<br />

misi. Misi untuk mendorong kritisisme anak muda pada upaya-upaya<br />

untuk menegasikan hakikat kemanusiaan.<br />

Melalui niatan misi tersebut, selain pemutaran di bioskop dan beberapa<br />

festival film baik dalam dan luar negeri, film Mata Tertutup diputar untuk<br />

pelbagai komunitas; pusat kebudayaan, kampus, pondok pesantren dan<br />

sekolah. Sejak bulan September 2012 hingga Maret <strong>2013</strong>, film Mata<br />

Tertutup setidaknya telah diputar di 10 kota/kabupaten di pulau Jawa.<br />

Jumlah ini tidak termasuk dengan pemutaran yang diinisiasi secara<br />

swadaya oleh publik dalam beberapa kesempatan. Program pemutaran<br />

di 10 kota ini merupakan bagian dari agenda MAARIF Institute untuk<br />

mendiseminasikan persoalan radikalisasi di kalangan anak muda,<br />

dengan menggunakan film sebagai alat. Bagi MAARIF Institute, film tak<br />

MAARIF Vol. 8, No. 1 — Juli <strong>2013</strong><br />

145

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!