vol viii no 1 juli 2013
vol viii no 1 juli 2013
vol viii no 1 juli 2013
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Radikalisme dan Lemahnya Peran Pendidikan Kewargaan<br />
Baswedan, salah satu narasumber dalam diskusi tersebut menyatakan<br />
bahwa guru adalah ujung tombak bagi perbaikan kualitas pendidikan<br />
di Indonesia. 18 Penanaman nasionalisme dan nilai-nilai kebangsaan yang<br />
sentralistik bisa terjadi apabila guru yang ada di Indonesia memiliki<br />
kualitas yang baik. Problem radikalisme yang saat ini menjadi trend di<br />
dunia pendidikan kita, akan lekas terbendung manakala peran-peran<br />
guru yang berkualitas dapat dioptimalkan.<br />
Program advokasi ini tidak lain ditujukan untuk meningkatkan kapasitas<br />
para guru agar dapat lebih awas dan peka terhadap problem radikalisme<br />
yang terjadi di lingkungan sekolahnya, serta membekali mereka<br />
dengan pemahaman yang utuh dan skill yang mumpuni agar mereka<br />
dapat membendung arus radikalisme dalam proses pembelajaran yang<br />
dilakukan.<br />
Minimnya bahan bacaan materi pelajaran PAI dan PKn dengan muatanmuatan<br />
yang dapat memperkuat karakter dan nilai-nilai kebangsaan<br />
merupakan salah satu masalah utama kurang berhasilnya dua<br />
matapelajaran ini dalam membentuk karakter peserta didik dalam proses<br />
pembelajaran. 19 Selain itu, metode pengajaran yang mo<strong>no</strong>ton dan tidak<br />
variatif membuat peserta didik menjadi jenuh dan kurang perhatian<br />
terhadap pengajaran PAI dan PKn di beberapa sekolah.<br />
Para pelajar lebih tertarik untuk mempelajari ajaran-ajaran keislaman<br />
melalui pertemuan-pertemuan mentoring yang dilakukan Rohis dengan<br />
mentor yang berasal dari luar sekolah yang berafiliasi pada kelompok<br />
radikal tertentu. Hampir di semua sekolah yang menjadi bagian<br />
dari program ini, menjadikan Rohis sebagai wahana terpenting bagi<br />
penguatan pengetahuan keislaman bagi para pelajar. Rohis menjadi<br />
kawah candradimuka bagi pembentukan pandangan dunia pelajar, di<br />
mana materi-materi keislaman baru yang didapatkan dari liqa, pengajian,<br />
diskusi, khotbah, buletin-buletin, dll., diserap secara baik. Karena<br />
itu, bentuk-bentuk kegiatan dan materi-materi yang disampaikan di<br />
Rohis, secara relatif ikut menentukan apakah mereka akan menganut<br />
pemahaman Islam yang moderat atau radikal.<br />
18 Republika Online, Guru Ujung Tombak Pendidikan, http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/beritapendidikan/12/10/23/mccq9k-anies-baswedan-guru-ujung-tombak-pendidikan.<br />
diunduh pada 20 Juni <strong>2013</strong>.<br />
19 Ahmad Gaus AF.dkk Laporan Penelitian Pemetaan Problem Radikalisme di SMU Negeri (Kab. Pandeglang,<br />
Kab. Cianjur, Kota Yogyakarta, Kota Surakarta), hal. 32.<br />
164<br />
MAARIF Vol. 8, No. 1 — Juli <strong>2013</strong>