vol viii no 1 juli 2013
vol viii no 1 juli 2013
vol viii no 1 juli 2013
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Profil Penulis<br />
tulisnya antara lain: Islam Mazhab Kritis, Menggagas Keberagamaan<br />
Liberatif (Jakarta: Penerbit Kompas, 2004) dan Ijtihad Pesantren<br />
untuk Toleransi dan Good Governance (Jakarta: ICIP dan Canada<br />
Fund, 2009). Berbagai analisis politik dan sosial keagamaannya<br />
bisa ditemui di berbagai media massa nasional dan jurnal seperti:<br />
Kompas, Republika, Koran Tempo, Koran SINDO, Media Indonesia,<br />
Jawa Pos, The Jakarta Post, Majalah Prisma, Indonesian Journal of<br />
Islam and Muslim Societies (IJIMS), Journal of Indonesian Islam,<br />
Jurnal I<strong>no</strong>vasi, dan Jurnal Afkaruna. Bisa dihubungi melalui email:<br />
foead79@yahoo.com, Twitter: @fuadfanani<br />
Ahmad Syafii Maarif Lahir di Sumpur Kudus, Sumatera Barat, tanggal<br />
31 Mei 1935. Menempuh pendidikan sejarah di Northern Illi<strong>no</strong>is<br />
University (1973) dan memperoleh gelar M.A. dalam ilmu sejarah<br />
dari Ohio University, Athens, Amerika Serikat (1980). Meraih<br />
gelar Ph.D. dalam bidang pemikiran Islam dari University of<br />
Chicago, Chicago, Amerika Serikat (1983), dengan disertasi “Islam<br />
as the Basis of State: A Study of the Islamic Political Ideas as Reflected in<br />
the Constituent Assembly Debates in Indonesia”. Di bidang akademik,<br />
menjabat sebagai guru besar sejarah di Institut Keguruan dan<br />
Ilmu Pendidikan (IKIP), sekarang menjadi Universitas Negeri<br />
Yogyakarta; Institut Agama Islam Negeri Yogyakarta, sekarang<br />
menjadi Universitas Islam Negeri; dan Universitas Islam Indonesia.<br />
Kini, tercatat sebagai Guru Besar Emeritus di Universitas Negeri<br />
Yogyakarta. Ia pernah menjadi dosen tamu di Universitas<br />
Kebangsaan Malaysia dan Mc Gill University, Kanada.<br />
Di bidang sosial, ia terlibat aktif dalam organisasi sosial<br />
Muhammadiyah, yang didirikan tokoh reformis Muslim Indonesia,<br />
Ahmad Dahlan pada tahun 1912. Perjalanan karirnya sangat cepat.<br />
Ia adalah Wakil Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah (1995-<br />
1999) dan menjabat Pejabat Ketua PP Muhammadiyah (2000)<br />
menggantikan posisi Amien Rais yang terjun dalam dunia politik.<br />
Pada Muktamar Muhammadiyah tahun 2000 di Jakarta, ia terpilih<br />
sebagai pemimpin puncak di Muhammadiyah untuk periode 2000-<br />
2005. Meski banyak pihak memintanya untuk menjabat kembali,<br />
ia memutuskan mundur dan menjadi Penasehat Pimpinan<br />
Pusat Muhammadiyah (2005-2010). Untuk mendorong proses<br />
demokratisasi dan pembangunan tata sosial yang inklusif, toleran<br />
dan pluralis, ia bersama beberapa tokoh penting Muhammadiyah<br />
MAARIF Vol. 8, No. 1 — Juli <strong>2013</strong><br />
251