vol viii no 1 juli 2013
vol viii no 1 juli 2013
vol viii no 1 juli 2013
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Kaum Muda dan Radikalisme (?)<br />
ajaran agama yang dianut, yang ditunjukkan dalam kemuliaan bersikap<br />
yang sarat dengan keteladanan, bukan kemarahan dan kedengkian,<br />
pemahaman agama sejak dini sangat diperlukan, yang diantarkan oleh<br />
sosok guru yang berkualitas yaitu yang mengizinkan murid berpikir<br />
kritis, tidak taklid, melakukan diskusi dua arah, memberikan tauladan<br />
yang baik, mengajarkan penyembahan kepada Tuhan YME (bukan<br />
mengkultuskan bahkan menyembah dirinya) dan membela kebenaran,<br />
dan menekankan praktek ayat di ranah perilaku (seperti memberi pada<br />
yang kurang beruntung dan membangun komunitas/lingkungan, bukan<br />
semata-mata mensyaratkan hafalan, pengetahuan, atau pemikiran).<br />
Dengan begitu, para penganut agama khususnya generasi muda dapat<br />
berperan sebagai agen pengubah, penebar kebaikan, sekaligus pengiklan<br />
falsafah agama yang penuh kemuliaan dan dapat diteladani. Ketika hal<br />
itu telah tercapai, maka agama dapat dipandang sebagai suatu solusi dari<br />
berbagai persoalan, bukan penyebab konflik dan perpecahan.<br />
Di tengah kurangnya jam belajar agama secara formal di sekolah-sekolah<br />
umum, kegiatan keagamaan di luar jam pelajaran (misalnya, Rohani<br />
Islam atau Rohis) dapat menjadi oase pembelajaran agama yang baik.<br />
Yakni, kegiatan-kegiatan atau pelajaran keagamaan yang membangun<br />
24 karakter positif dasar manusia dengan penjelasan sebagai berikut<br />
(Peterson dan Seligman, 2004):<br />
1. Kreativitas (Creativity)<br />
Kreativitas mengarahkan seorang individu untuk menghasilkan ide<br />
atau perilaku dalam mencapai tujuannya dengan caranya sendiri yang<br />
baru, unik, dan orisinal. Perilaku dan ide yang dimaksud adalah bersifat<br />
adaptif, yaitu memberikan kontribusi yang positif bagi diri sendiri atau<br />
orang lain.<br />
2. Rasa Ingin Tahu (Curiosity)<br />
Rasa ingin tahu mengarahkan seorang individu untuk memunculkan<br />
keterbukaan pada hal-hal baru, pengalaman-pengalaman yang<br />
bervariasi, dan menantang. Dengan kata lain, rasa ingin tahu<br />
mengarahkan individu untuk bersikap terbuka dan fleksibel pada<br />
hal-hal baru. Individu yang memiliki keingintahuan akan secara<br />
aktif mencari i<strong>no</strong>rmasi dan akan puas bila memperoleh jawaban<br />
atas pertanyaan, mempelajari sesuatu yang baru, dan mendapatkan<br />
88<br />
MAARIF Vol. 8, No. 1 — Juli <strong>2013</strong>