20.11.2014 Views

vol viii no 1 juli 2013

vol viii no 1 juli 2013

vol viii no 1 juli 2013

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Membangun Keberagamaan Inklusif-Dialogis di<br />

SMA PIRI I Yogyakarta<br />

B. Pemberdayaan Guru<br />

17 Walaupun hal tersebut acap kali tidak muncul ke permukaan, karena tidak diartikulasikan<br />

dan dielaborasi secara konsisten sehingga kegiatan tersebut belum cukup mendidik umat<br />

beragama menjadi manusia yang spiritualitif<br />

118 MAARIF Vol. 8, No. 1 — Juli <strong>2013</strong><br />

yasin-an, muqoddam-an, sema’an & khatam-an bersama siswa. Di sekolah<br />

PIRI, berbagai tradisi ritual keagamaan semacam itu bisa diterima, karena<br />

tradisi tersebut dipandang sebagai proses konstruksi mentalitas untuk<br />

mempertajam orientasi hidup. 17 Pandangan ini sekaligus untuk menjawab<br />

adanya mainstream tertentu yang sekarang ini banyak berkembang, dimana<br />

secara intrinsik cenderung melakukan pendangkalan universalitas<br />

makna agama ke dalam ranah tataran ritualistik semata. Hal inilah yang<br />

kemudian dikembangkan oleh sebagian kelompok dengan mengusung<br />

terma bid’ah yang pada akhirnya menimbulkan banyak konflik.<br />

Karena SMA PIRI I merupakan salah satu sekolah inklusif, maka para<br />

guru didorong untuk membuka diri. Oleh karena itu, hadirnya lembaga<br />

interfaith seperti Dian-Interfidei dan lembaga lain yang memfasilitasi guru<br />

guru agama untuk mengembangkan nilai-nilai multikultural di sekolah,<br />

relatif tidak mengalami kesulitan. Dari pelatihan inilah lahir FKGA<br />

(forum komunikasi guru guru agama lintas iman) pada tahun 2007.<br />

Dari sinilah para guru agama lintas iman mulai melakukan dialog dan<br />

silaturrahim ke berbagai tempat ibadah seperti vihara, sekolah seminari,<br />

klentheng, Ashram Krishna, pondok pesantren, dan lain-lain. Mengenal<br />

berbagai ritual keagamaan dengan melihat dan terlibat langsung seperti<br />

menghadiri upacara Gauri Purnima di Ashram Krishna, menyaksikan<br />

para bante melakukan ritual makan di vihara Mendut, menyaksikan<br />

pentahbisan Romo, menyaksikan para santri Ponpes Pabelan shalawatan<br />

merupakan pengalaman berharga. Dari sinilah muncul pemahaman,<br />

bahwa dalam semua agama terdapat keyakinan dan pengalaman iman<br />

luar biasa yang sulit untuk dirumuskan dengan logika.<br />

Kegiatan diskusi yang rutin dilakukan para guru agama terkait dengan<br />

pengalaman iman dan berbagai tantangan mengajar menjadikan<br />

jalinan persaudaraan semakin terasa erat. Rasa saling percayapun<br />

mulai terbangun. Pada tahap ini para guru sudah memasuki tahapan<br />

dialog yang sangat jauh, mulai dari dialog sebagai sesama manusia<br />

dan sesama mahluk Tuhan (dialogue of heart), kemudian dialog untuk<br />

menegakkan nilai nilai kehidupan kemanusiaan (dialogue of life), sampai

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!