20.11.2014 Views

vol viii no 1 juli 2013

vol viii no 1 juli 2013

vol viii no 1 juli 2013

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

M. Zaki Mubarak<br />

dalam NII pada 1998 saat masih aktif sebagai mahasiswa. Sejak awal<br />

tahun 2000-an, informasi keterlibatan mahasiswa dalam jaringan NII<br />

umumnya muncul melalui laporan beberapa orang tua mahasiswa<br />

setelah menyelidiki perilaku janggal anak-anaknya yang kuliah, umumnya<br />

pangkal soalnya terkait dengan permintaan sejumlah uang yang terus<br />

menerus dengan dalih kegiatan akademik. Setelah diusut ternyata uang<br />

tersebut digunakan memenuhi kewajiban infaq ke organisasi.<br />

Dalam beberapa kasus gerakan NII dapat mengarahkan mahasiswa yang<br />

terlibat didalamnya kepada tindakan kriminal. Salah satu pangkal soalnya,<br />

adalah keharusan menyarahkan biaya “hijrah” ketika menyatakan masuk<br />

organisasi ini, dan kemudian berlanjut kepada kewajiban menyerahkan<br />

dana setiap bulan dengan dalih infak. Uang setoran hijrah calon anggota<br />

tidak ditentukan berapa jumlah pastinya, tetapi perekrut umumnya telah<br />

dilatih untuk melakukan banyak trik supaya si korban menyerahkan<br />

uang dalam jumlah paling maksimal. Alasan yang seringkali digunakan<br />

salah satunya adalah untuk membersihan dosa-dosa besar selama hidup<br />

dalam kondisi kekufuran. 13 Setelah berhijrah ke NII, mereka masih juga<br />

dibebani dengan target infak bulanan dan merekrut anggota-anggota<br />

baru dalam jumlah yang telah ditentukan. Tidaklah mengherankan,<br />

dengan beban yang demikian berat, beberapa anggota NII mencoba<br />

mengambil jalan pintas yang berujung pada perilaku kriminal, seperti<br />

mencuri, berbohong untuk sejumlah uang, dan sebagainya. 14<br />

Cukup sulit untuk mengidentifikasi mereka yang aktif NII dari<br />

penampilan luarnya. Dari segi penampilan, tidak ada yang berbeda dengan<br />

gaya atau model mahasiswa umumnya. Berbeda dengan para anggota<br />

Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) misalnya, dimana para Muslimahnya<br />

mengenakan jilbab lebar, atau Muslimah anggota/ simpatisan Jamaah<br />

Anshorut Tauhid (JAT) yang bercadar, para Muslimah NII tidak<br />

mengenakan identitas yang mencolok. Bagi para anggota diyakinkan<br />

karena karena NII saat ini berada dalam kondisi “fil kahfi” atau “dalam<br />

gua”, dan belum saatnya tampil ke permukaan, maka para anggota tidak<br />

disyaratkan menggunakan identitas yang menjadikannya dikenali orang<br />

lain bahwa dirinya NII. Bagi wanita yang tidak berbusana muslim setelah<br />

13 Wawancara dengan Yunus (nama samaran), mahasiswa UIN Jakarta yang menjabat lurah NII, 7 Oktober 2010.<br />

14 Wawancara dengan salah seorang wakil dekan urusan kemahasiswaan fakultas umum di UIN Jakarta pada<br />

Oktober 2010.<br />

MAARIF Vol. 8, No. 1 — Juli <strong>2013</strong><br />

199

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!