20.11.2014 Views

vol viii no 1 juli 2013

vol viii no 1 juli 2013

vol viii no 1 juli 2013

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Gerakan Islam Syariat dan Upaya Syariatisasi<br />

Melalui Jalur Konstitusi<br />

kehadiran gerakan Islam syariat dalam dinamika perkembangan umat<br />

Islam dan masyarakat di Indonesia, baik dalam sejarah masa lalu<br />

maupun perkembangan saat ini. Selain itu, sebagai salah seorang Ketua<br />

Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar sepertinya ingin mengingatkan<br />

Muhammadiyah dan NU serta kelompok moderat lain di Indonesia<br />

supaya waspada dan segera mengkaji ulang orientasi dakwahnya terkait<br />

dengan maraknya gerakan Islam syariat.<br />

Buku setebal 700 halaman ini kaya dengan referensi serta menggunakan<br />

metodologi yang amat ketat. Dalam mengkaji gerakan syariat Islam di<br />

Indonesia yang tersaji dalam buku ini, Haedar menggunakan tiga perspektif<br />

sekaligus, yakni Integralisme (pendekatan emik), Dekonstruksionisme<br />

(pendekatan etik), dan gerakan sosial (social movement) dengan fokus<br />

gerakan-gerakan Islam (Islamic Movements) yang berkembang dalam<br />

wacana pemikiran Islam mutakhir. Dengan pendekatan emik (mencoba<br />

memahami), digunakan perspektif Integralisme sebagaimana tumbuh<br />

dalam alam pikiran kaum Islamis seperti Hasan al-Bana, Sayyid Qutb,<br />

Abul A’la al-Maududi, dan para aktivis Islam syariat, yang meyakini dan<br />

memahami Islam sebagai ajaran yang menyeluruh yang harus dipraktikan<br />

dalam segenap dimensi kehidupan, termasuk dalam dunia politik<br />

atau negara. Dengan pendekatan etik (kritik), digunakan perspektif<br />

Dekonstruksionisme sebagaimana dikembangkan al-Na’im, al-Jabiri, dan<br />

kalangan neo-modernisme, yang memandang pentingnya reformulasi<br />

ajaran Islam khususnya syariat dalam kehidupan kontemporer. Melalui<br />

perspektif gerakan sosial (social movements), sebagaimana dikembangkan<br />

dalam tradisi pemikiran sosiologi gerakan keagamaan (religious movements)<br />

yang memposisikan umat Islam dalam relasi-relasi sosial yang kompleks<br />

yang melibatkan aspek-aspek keyakinan, pengetahuan, organisasi, dan<br />

praktik keagamaan yang bertemali dengan situasi ketegangan struktural<br />

dan konfilk, peluang-peluang politik, kondisi kultural, dan respon-respon<br />

aktual yang dinamis.<br />

Tiga perspektif tersebut bertujuan untuk memahami pandangan dunia<br />

(world view) para aktivis gerakan Islam syariat dari beranda dalam secara<br />

kritis dengan menyelami dinamika antara perspektif Integralisme dan<br />

Dekonstruksionisme. Selain itu, tiga perspektif yang digunakan juga<br />

berupaya untuk memahami dinamika gerakan Islam syariat secara<br />

interpretatif tanpa terjebak pada sikap positivis (pendekatan <strong>no</strong>motetik).<br />

Sebagaimana diungkapkan Haedar, hal ini dilakukannya untuk mencari<br />

236 MAARIF Vol. 8, No. 1 — Juli <strong>2013</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!