vol viii no 1 juli 2013
vol viii no 1 juli 2013
vol viii no 1 juli 2013
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Pembebasan dari Desa<br />
mengenang muridnya itu sebagai pribadi yang bebas, kreatif, tak punya<br />
beban, dan berani. “Dia juga tidak kenal menyerah dan ulet,” katanya,<br />
dihubungi secara terpisah. Menurut pengajar meotodologi penelitian<br />
STAIN Salatiga ini, saat itu Bahruddin justru tertarik dengan masalah<br />
pedesaan sampai membuat briket tungku batu bara dan pengolahan<br />
sampah. “Tidak ada link and match dengan pendidikan Tarbiyahnya,”<br />
kata Zulfa. Aktivitas luar kampusnya juga lebih banyak daripada kuliah.<br />
‘Kesantriannya juga kurang,” kata dia, sembari tertawa.<br />
Zulfa mengetahui pembentukan sekolah KBQT lantaran keterbatasan<br />
faktor eko<strong>no</strong>mi warga Kalibening. Dari situ Bahruddin menciptakan<br />
pendidikan kreatif yang tidak terjebak hal–hal formal. “Sejak awal dia<br />
memang tertarik dengan pendidikan rakyat. Itu dipengaruhi Paulo<br />
Freire,” ujarnya. Namun, Zulfa mempertanyakan kelangsungan KBQT<br />
ke depan terkait biaya. “Sekolah murah masih mungkin tapi sekolah<br />
gratis itu repot juga,” katanya.<br />
Sekretaris Pendidikan Dasar dan Menengah (PDM) Muhammadiyah<br />
Salatiga, Adang Kuswaya juga mengapresiasi positif KBQT. Ia mencatat<br />
kelebihan sekolah ini karena mengedepankan minat dan potensi anak<br />
serta pendidikannya dekat dengan alam. Ia mengetahui sejumlah siswa<br />
dari KBQT yang tidak me<strong>no</strong>njol secara intelegensia, namun khas secara<br />
kepribadian, piawai menulis dan jago koreografi.<br />
Dalam pendidikan agama, KBQT juga mengajarkan prinsip-prinsip<br />
yang umum dalam agama seperti keadilan, persamaan, kejujuran, dan<br />
mengedepankan perbedaan dan pluralisme. “Jadi tidak Fiqih oriented,”<br />
katanya. Setahu Adang, Bahruddin juga tidak membangun relasi dengan<br />
pemerintah. “Dia tidak mau disuruh ke sana ke sini (mengarahkan),”<br />
katanya. Namun tantangannya, menurut Adang, KBQT berada di<br />
Salatiga yang semua agama tumbuh secara dinamis. “Berani tidak KBQT<br />
menerima siswa yang berbeda golongan dan selain Islam,” kata dia yang<br />
sepengetahuannya hanya diisi siswa Muslim.<br />
Ngali, 45 tahun, petugas Babinsa di Koramil Tingkir yang bertugas<br />
sejak 2003 di Kalibening menyatakan, ia mengenal Bahruddin sebagai<br />
aktivis petani dan pemimpin KBQT—dan sempat menawarkan bantuan<br />
mengantar ke KBQT. Toh ia bilang Bahruddin kini jarang di rumah<br />
karena sibuk mengisi beberapa pelatihan. Pendidikan KBQT kata dia<br />
juga diterima warga setempat. “Tidak ada masalah,” katanya.<br />
232 MAARIF Vol. 8, No. 1 — Juli <strong>2013</strong>