vol viii no 1 juli 2013
vol viii no 1 juli 2013
vol viii no 1 juli 2013
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Wahyudi Akmaliah Muhammad & Khelmy K. Pribadi<br />
me<strong>no</strong>nton film Mata Tertutup. Di beberapa kota misalnya, ada sebagian<br />
pihak yang berkeberatan dengan konten film, yang menganggap<br />
mendiskreditkan kelompok tertentu, bahkan juga dianggap telah<br />
memojokkan Islam dengan stereotip sebagai agama teror.<br />
Dalam menyikapi hal itu, MAARIF Institute selalu menempatkannya<br />
dalam platform diskusi yang setara. MAARIF Institute senantiasa<br />
mengajak pe<strong>no</strong>nton baik pelajar, mahasiswa atau masyarakat umum<br />
menggunakan perspektif fakta dan nilai-nilai kemanusiaan yang melintas<br />
sekat kelompok dan keagamaan. Dengan berpijak pada fakta-fakta<br />
kekinian tentang ancaman fundamentalisme yang sudah mengarah pada<br />
praktik radikalisme yang destruktif seperti teror bom dan seterusnya,<br />
diharapkan dapat memberikan kerangka untuk melihat persoalan<br />
fundamentalisme dan radikalisme sebagai peristiwa yang aktual dan<br />
tidak sekedar gagasan yang hidup dalam dunia ide. Bahwa ancaman<br />
fundamentalisme yang mengancam anak muda adalah persoalan<br />
ancaman pada pilar-pilar kehidupan berbangsa dan bernegara. Cara<br />
pandang inilah yang selalu dikedepankan oleh MAARIF Institute.<br />
Jika ditilik dengan teliti, dalam konten film Mata Tertutup, MAARIF<br />
Institute juga ingin menyajikan fakta global yang seringkali tak dilihat<br />
dengan cermat oleh publik kita. Bahwa fundamentalisme dan radikalisme<br />
adalah fe<strong>no</strong>mena global yang ada dalam setiap agama dan keyakinan.<br />
Fundamentalisme adalah ekspresi cara pandang pada sebuah keyakinan<br />
tertentu dalam meyakini dan memerjuangkan keyakinan tersebut. Pada<br />
level inilah pro kontra juga seringkali hadir. Pro dan kontra hadir biasanya<br />
dari penilaian tentang aspek politis pada definisi fundamentalisme yang<br />
dianggap sebagai bagian dari cara pandang Barat pada Timur atau lazim<br />
juga disebut sebagai proyek orientalisme. Penilaian ini, sebagaimana kita<br />
ketahui lahir dari penilaian sebagian pe<strong>no</strong>nton dengan background aktifis<br />
gerakan Islam. Namun menyikapi hal itu, lagi-lagi MAARIF Institute<br />
selalu menekankan aspek kemanusiaan dari tragedi yang disebut dengan<br />
praktik destruktif seperti teror bom bunuh diri yang mengoyak entitas<br />
paling esentif dari yang disebut sebagai peradaban.<br />
Seperti halnya dalam forum-forum diskusi, kesepakatan tidak selalu<br />
menjadi ujung dari aktifitas diskusi. Kompromi atau negoisasi gagasan<br />
terkadang tidak selalu berhasil. Namun pertukaran pengetahuan adalah<br />
keniscayaan. Melalui itu, satu sama lain, dari setiap peserta diskusi<br />
MAARIF Vol. 8, No. 1 — Juli <strong>2013</strong><br />
149