20.11.2014 Views

vol viii no 1 juli 2013

vol viii no 1 juli 2013

vol viii no 1 juli 2013

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Anis Farikhatin<br />

Kerohanian Sapta Darma adalah satu keluarga (ada hubungan darah).<br />

Menurut penjelasan Pak Supri, masuk Kerokhanian Sapta Darma berarti<br />

mencari jalan untuk mencapai keutamaan/keluhuran. Bukan untuk<br />

mencari harta. Sesuai namanya, ajarannya bertumpu pada 7 (sapta)<br />

Darma (me<strong>no</strong>long tanpa pamrih). Dalam kesempatan tersebut Pak Supri<br />

berkenan memperagakan tata cara ibadahnya yang diberi nama “sujud”.<br />

Disamping bercerita tentang suka citanya mengelola padepokan, yang<br />

merupakan tempat para pengikutnya melakukan kegiatan asah-asihasuh<br />

(kalau di Islam namanya pengajian), ada pula dukanya. Duka itu<br />

antara lain: pernah didatangi sekelompok umat Islam aliran garis keras.<br />

Pada peristiwa itu, benda-benda simbol seperti patung Semar dan foto<br />

Panuntun Agung Sri Gautama dan Sri Pawenang (keduanya adalah<br />

tokoh panutan mereka) diobrak-abrik dan dibakar.<br />

Kelima, belajar sikap toleran, simpati dan empati bersama Ibu Ruth<br />

dan anak asuhnya di Yayasan Rehabilitasi Cacat Yakkum, Jl. Kaliurang<br />

KM. 13,5 Yogyakarta. Yakkum adalah yayasan milik Kristen yang khusus<br />

menangani anak cacat di bawah usia 20 tahun. Yang ada di sana 85%<br />

mereka bergama Islam, selebihnya agama campuran. Selama 3-6 bulan<br />

mereka dibekali 2 hal yaitu pengembangan karakter (agar percaya diri dan<br />

optimis) juga dibekali keterampilan hidup seperti membatik, memasak,<br />

komputer dan salon. Bekal tersebut diberikan agar mereka mandiri.<br />

Ibu Ruth (beragama Kristen) selaku pengasuh mendampingi Puji<br />

(penghuni panti) menceritakan pengalamannya dan kesabarannya<br />

mendampingi anak asuhnya dengan segala keterbatasannya: “Saya harus<br />

minta maaf pada mereka (yang dimaksud adalah anak panti yang Muslim)<br />

karena kemaren ibu kesiangan bangunnya, sehingga semua penghuni<br />

panti tidak bangun sahur”. Cerita ini disambut gelak tawa anak-anak. Pada<br />

cerita yang lain, para siswa cukup terkesan dengan perjuangan Sarwan<br />

yang jatuh dari pohon sehingga lumpuh dari dada sampai ujung kaki<br />

sehingga hanya bisa tergolek di atas dragbar: “bersyukur kedua tangan<br />

saya masih berfungsi” katanya. “Dan lebih bersyukur lagi karena masih<br />

ada iman di hati saya yang membuat saya tegar dan optimis”. Pesan ibu<br />

Ruth: “keimanan kita baru berarti/ bernilai jika dimanifestasikan dalam<br />

karya nyata yang memberi manfaat pada orang lain. Inilah makna Iman<br />

yang sesungguhnya”.<br />

Keenam, belajar Natura Esoterika bersama kang Sabar Subardi di Galeri<br />

MAARIF Vol. 8, No. 1 — Juli <strong>2013</strong><br />

123

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!