20.11.2014 Views

vol viii no 1 juli 2013

vol viii no 1 juli 2013

vol viii no 1 juli 2013

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Ret<strong>no</strong> Listyarti<br />

yang di kirim ke JIL (Jaringan Islam Liberal), termasuk ke artis Achmad<br />

Dani yang disinyalir sebagai Yahudi. Juga terjadi bom bunuh diri yang<br />

diledakkan ketika umat melangsungkan ibadah shalat Jumat di Masjid<br />

Az-Dzikra Mapolres Cirebon, dan masih banyak lagi peristiwa kekerasan<br />

atas nama agama.<br />

Jika kita sebagai guru memiliki pemahaman, sikap dan perilaku<br />

multikultural pasti kita dengan sungguh-sungguh akan melakukan<br />

pendidikan multikultural di kelas kita. Kita pasti galau melihat situasi<br />

Indonesia belakangan ini, dimana masyarakat kita melakukan berbagai<br />

tindak kekerasan karena tidak mau menerima keberagaman. Kita pun<br />

akan gundah menyaksikan pemerintah daerah mengeluarkan berbagai<br />

peraturan daerah (perda) yang mendiskreditkan perempuan, yang<br />

melarang keberadaan Ahmadiyah dan menyerang penganut Ahmadiyah.<br />

Juga ada Perda yang mensyaratkan kemampuan membaca Al-Quran<br />

untuk jabatan tertentu, dan lain sebagainya.<br />

Penutup<br />

Pendidikan yang menyeragamkan berlandaskan pada mesin kekuasaan<br />

yang mencari kemapanan ketimbang menginginkan perubahan.<br />

Padahal, pendidikan sejatinya adalah ruang untuk proses kebebasan dan<br />

terjadinya perubahan yang lebih baik. Bertolak pada kuasa pendidikan<br />

yang menyeragamkan, pendidikan yang membebaskan dibutuhkan<br />

sebagai usaha mengembalikan pendidikan sebagai proses kemanusiaan.<br />

Pendidikan bukan untuk menyeragamkan manusia yang berbeda.<br />

Penekanan proses aktivitasnya adalah keasadaran. Mendidik bukanlah<br />

memaksa. Di dalam proses pembelajaran ada aksi-reaksi memberikan<br />

dan memilih rekomendasi. Pecut untuk menggerakan kita yang terlibat di<br />

dalamnya adalah saran dan kritik, bukan angka penilaian dan hukuman<br />

yang berasal dari kebenaran tunggal.<br />

Dari proses pembelajaran tersebut, saya mulai memahami bahwa<br />

sebenarnya para siswa yang <strong>no</strong>tabene adalah generasi muda sebagian<br />

besar justru berpikiran multikultural. Sangat sedikit siswa yang tidak<br />

multikultural cara berpikirnya. Saya berkeyakinan bahwa sebagai guru,<br />

kita harus bersikap tegas untuk anti kekerasan dan mengajak siswa untuk<br />

menghormati hukum dan menegakan konstitusi (UUD 1945). Sebagai<br />

warganegara di negara demokrasi seperti Indonesia ini, hubungan kita<br />

MAARIF Vol. 8, No. 1 — Juli <strong>2013</strong><br />

107

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!