vol viii no 1 juli 2013
vol viii no 1 juli 2013
vol viii no 1 juli 2013
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Pembebasan dari Desa<br />
buku termasuk karya para siswanya, seperti <strong>no</strong>vel dan komik. Suatu<br />
siang, beberapa anak tampak menghadap laptop, ada pula yang sedang<br />
bermain band. Di halaman, ada 2 bocah asyik bermain badminton,<br />
sementara yang lain berdiskusi tentang acara ‘gelar karya’; event rutin<br />
bulanan saat tiap anak menampilkan karyanya. Apa saja. Komunitas<br />
belajar ini tidak layaknya sekolah formal. Tak ada model tutorial kelas,<br />
tak ada pula guru—istilahnya hanya pendamping. Kini ada 45 siswa –<br />
yang jika mengikuti jenjang sekolah umum--terbagi 5 kelas, yakni kelas 2<br />
SMP hingga kelas 3 SMA. Total seluruh anak yang pernah mengenyam<br />
pendidikan di KBQT sekitar 130 anak.<br />
Sistemnya KBK: Kurikulum Berbasis Kebutuhan. Mereka yang belajar<br />
menentukan sendiri apa yang mau dipelajari. Dari musik, komputer,<br />
menulis, bikin video klip, sampai diskusi dan problem solving; mulai<br />
wirausaha telur asin hingga kritik pada praktik dokter spesialis. “Karena<br />
penyakit tidak bisa dilihat secara khusus tetapi integral,” tutur Bahruddin<br />
mengemukakan salah satu materi diskusi siswa KBQT.<br />
Soal penyelenggaraan belajar juga dirumuskan para anggota komunitas<br />
itu. Mereka sepakat untuk iuran bulanan Rp 25 ribu yang dikelola<br />
mereka sendiri. Uang ini bukan biaya pembayaran sekolah karena—<br />
seperti penjelasan Bahruddin—KBQT menganggap pendidikan bukan<br />
seperti layanan jasa lainnya yang bisa ditransaksikan dengan uang. Uang<br />
itu untuk biaya internet dan kebutuhan KBQT. Sebagian siswa dari luar<br />
kota dan kos di rumah warga sekitar KBQT. Model ‘penitipan’ ini diakui<br />
Bahruddin kurang sesuai dengan konsep KBQT karena semestinya KBQT<br />
diisi oleh anak-anak sekitar KBQT. Sehingga, ia mengistilahkan mereka<br />
sebagai magang dengan harapan mereka juga membuka komunitas<br />
belajar di lingkungannya kelak.<br />
Salah satu anak didik KBQT adalah Fina Afidatussofa, 19 tahun,<br />
yang berprestasi di bidang penulisan. Fina adalah angkatan pertama<br />
komunitas belajar Qaryah Thayyibah (QT) tahun 2003. Kini ia jadi<br />
pendamping KBQT. Ia masih terhitung keponakan Bahruddin karena<br />
ayahnya, Ridwan, bersaudara dengan istri Bahruddin. Karena itu, saat<br />
ide awal KBQT digulirkan, selulus SD Fina bergabung dengan KBQT<br />
yang didukung orang tuanya. Ia sempat mendaftar dan diterima di MTs.<br />
Namun sebelum sekolah dimulai, Fina dan 11 anak lain telah beraktivitas<br />
di KBQT.<br />
228 MAARIF Vol. 8, No. 1 — Juli <strong>2013</strong>