KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR
KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR
KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Biografi John Wansbrough<br />
John Wansbrough adalah seorang ahli tafsir terkemuka di London. Ia memulai<br />
karier akademiknya tahun 1960. Pada saat itu, ia menjadi staf pengajar di Departemen<br />
Sejarah di School of Oriental and Africa studies (SOAS University of London). Kemudian<br />
ia menjadi dosen bahasa Arab yang berada di naungan Departemen Sastra Timur Dekat.<br />
Ia sempat menjabat direktur di universitas tempat ia bekerja. 189<br />
Wansbrough tergolong orang yang cukup produktif, terbukti banyak literature<br />
yang ditulisnya. Salah satunya adalah Qur’anic Studies: Source of Methodes of Spiritual<br />
Interpretation. Buku ini ditulis John wansbrough dalam kurun 1986 sampai Juli 1972<br />
dan dicetak tahun 1977 di Oxford Universty Press. Karyanya yang lain adalah “A note on<br />
Arabic rethoric” dalam Lebende Antika: Symposium fur Rudolf Suhnel,”Arabic Retoric and<br />
Qur’anic Exegis dalam bulletin of the school of oriental and african studies, Majaz al-<br />
Qur’an: Pheriparastic exegis, The Sectarian Milleu Content and composition of Islamic<br />
Savation History. 190 Dari sini tampak bahwa John Wangsbrough sangat intens dalam<br />
mengkaji al-Qur’an dan yang terkait di dalamnya.<br />
Motivasi dan Pendekatan John Wansbrough<br />
Motivasi John Wansbrough dalam menyelami agama islam, karena semata-mata hanya<br />
tuntutan akademik saja, namun hal itu berubah menjadi tujuan yang sangat buruk yaitu<br />
untuk memecah agama islam atau menghancurkan agama islam dengan pemikiranpemikirannya.<br />
Pendekatan yang dilakukan oleh Wansbrough lebih jauh diungkap Rippin sebagai<br />
bentuk skeptisisme, ketika menjawab pertanyaan yang diajukan mengenai<br />
ketidakpercayaan atas sumber-sumber Islam. Pandangan ini sama dengan John Burton<br />
yang memandang bahwa ada kontradiksi dalam sumber muslim tentang pengumpulan<br />
al-Qur’an. 191 Namun demikian pandangan seperti ini berbeda dengan pandangan yang<br />
telah berkembang jauh di Barat dan keyakinan muslim. Pendekatan historis dalam<br />
keislaman menimbulkan nilai yang berbeda tergantung bidang apa yang dikaji. Metode<br />
ini memiliki kelemahan di mana menampakkan sisi luar dari fenomena keagamaan yang<br />
dikaji dan tidak mampu mengungkapkan makna yang essensial dan substansial.<br />
Kekurangan tersebut sering juga didukung oleh tidak tersediannya sumber kajian yang<br />
lengkap atau lantaran sumber yang salah.<br />
Adanya perbedaan pandangan tersebut disebabkan penggunaan biblical criticism.<br />
John Wansbrough menolak mushaf Usmani. Ia mengundurkan penulisan al-Qur’an<br />
selama tiga ratus tahun kemudian. Hal ini diidentikkan dengan kodifikasi perjanjian<br />
lama yang ditulis selama 900 tahun yang diambil dari tradisi lisan. Inilah tesis lain dari<br />
apa yang diungkapkan Wansbrough selain adanya perpaduan tradisi Yahudi dan Kristen<br />
dalam al-Qur’an.<br />
189 Syarif Hidayat, Studi al-Qur’an ala Wansbrough, dalam buku Orientalisme al-Qur’an dan Hadis, hlm. 146<br />
190 Ibid.<br />
191 Ibid hal 218.<br />
Kajian Orientalis terhadap al-Qur’an dan Hadis 101