KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR
KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR
KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Bernard Lewis dan Islam: Telaah Buku<br />
What Went Wrong?<br />
Mahfudoh<br />
Bernard Lewis lahir pada tanggal 31 Mei 1916 M di Stoke Newington, London. Ia<br />
adalah sejarawan Inggris-Amerika keturunan Yahudi kelas menengah. Pada tahun 1963,<br />
ia lulus dari sekolah studi orientalis (sekarang SOAS, School of Oriental and African<br />
Studies) dengan gelar BA dalam bidang khusus sejarah timur dan interaksi antara Islam<br />
dan Barat. Pada tahun 1937, dia melakukan studi pasca sarjana di Universitas Paris dan<br />
memperoleh “Diplome des Etudes Semitiques”. Tahun 1938, ia kembali lagi ke<br />
almamaternya (SOAS) dan menjabat sebagai asisten dosen Sejarah Islam. Selama perang<br />
Dunia II, Lewis bertugas di Angkatan Darat Inggris, kemudian dipindahkan ke<br />
Departemen Luar Negeri. Seusai perang, ia kembali lagi ke SOAS. 434<br />
Beberapa buku karya Bernard Lewis yang terkenal di antaranya The Arabs in<br />
History, The Emergence of Modern Turkey, The Political Language of Islam, The Muslim<br />
Decovery of Europe dan The Middle East: A Brief History of the Last 2000 Years.<br />
Pandangan Bernard Lewis<br />
Dalam buku What Whent Wrong, Lewis mengemukakan 7 bab keruntuhan Khilafah<br />
Islamiyah, khususnya Daulah Utsmaniyah dan kemunduran umat Islam. Di antara<br />
pandangan-pandangannya, ia menguraikan bahwa sudah sejak lama masyarakat dunia<br />
Islam, terutama yang berada di Timur Tengah bertanya-tanya dan mengajukan<br />
pertanyaan, “apa yang salah?” Isi dan bentuk pertanyaan ini muncul sebagai akibat dari<br />
interaksi mereka dengan dunia Barat. Setelah melakukan perbandingan terhadap<br />
berbagai peristiwa, masyarakat Islam menyadari bahwa hampir semua bidang<br />
kehidupan di dalam masyarakat ternyata tidak berjalan dengan baik. Tentunya ada<br />
alasan mengapa mereka bertanya, merasa sedih dan prihatin bahkan marah. Dunia<br />
Islam dulu pernah memimpin peradaban dunia selama 13 tahun dan mencapai prestasi<br />
yang gemilang selama berabad-abad. Dalam pandangan umat Islam sendiri, Islam<br />
identik dengan peradaban, dan di luar peradaban itu yang hanya adalah kaum Barbar<br />
dan kafir. Cara pandang seperti ini pernah dimiliki oleh hampir semua peradaban<br />
seperti Yunani, Romawi, India, Cina dan bangsa-bangsa yang ada sekarang ini.<br />
Ketika Islam mencapai puncak kekuasaannya, hanya ada satu peradaban yang<br />
tingkat, kualitas, dan prestasinya sebanding dengan kekuasaan Islam, yaitu Cina. Namun<br />
peradaban Cina masih bersifat lokal dan terbatas pada satu kawasan saja, yaitu Asia<br />
434 www.Wikipedia.com<br />
Kajian Orientalis terhadap al-Qur’an dan Hadis 200