04.05.2013 Views

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Timur. Selain itu, peradaban tersebut hanya berlaku untuk satu ras saja. Sebaliknya<br />

Islam menciptakan peradaban dunia yang mencakup semua etnis, ras, dan bangsa,<br />

bahkan antar benua. Islam pernah mencapai derajat tertinggi dalam sejarah manusia<br />

dalam bidang seni dan ilmu peradaban. 435<br />

Beberapa pandangan Bernard Lewis dalam bukunya What Went Wrong? dapat<br />

disarikan dalam beberapa poin berikut ini.<br />

1. Pelajaran dari Medan Perang<br />

Menurut Lewis, kekhalifahan Utsmaniyah mengalami kekalahan perang dari pihak<br />

kristen, sehingga menandatangani perjanjian perdamaian Carlowitz. Kekalahan itu<br />

bukan sesuatu yang sama sekali baru. Sebelumnya kaum Muslimin pernah mengalami<br />

banyak kekalahan dari pihak Kristen, seperti lepasnya Spanyol, berdirinya Rusia dan<br />

berkembangnya dominasi Eropa di Asia Selatan dan Tenggara. Dari sudut pandang<br />

kalangan Muslim, peristiwa-peristiwa itu adalah hal yang sangat kecil dan sepele.<br />

Peristiwa-peristiwa itu hampir sama sekali tidak mempengaruhi perimbangan<br />

kekuasaan antara dunia Islam dan Kristen, yang telah lama bersaing sejak kemunculan<br />

Islam pada abad ke-7 dan penaklukan Syiria, Palestina, Mesir Afrika Utara dan Eropa<br />

Selatan yang pada waktu itu berada di bawah kekuasaan Kristen.<br />

Perdamaian yang ditandatangani di Carlowitz memberikan pelajaran berharga<br />

bagi kaum Muslimin. (1) Dalam hal kemiliteran, mereka dikalahkan oleh kekuatan yang<br />

lebih unggul. (2) Yang lebih rumit adalah pelajaran mengenai diplomasi dan ini<br />

dipelajari dalam proses negosiasi perdamaian tersebut. Pada abad-abad pertama<br />

kekhalifahan Utsmaniyah, membuat perjanjian merupakan hal yang sangat sederhana.<br />

Pemerintah Utsmaniyah mampu mendiktekan berbagai ketentuannya, dan pihak musuh<br />

yang dikalahkan harus menerima ketentuan tersebut. Dalam proses negosiasi perjanjian<br />

Carlowitz, pemerintah Utsmaniyah untuk pertama kalinya harus menggunakan seni<br />

yang disebut diplomasi. Dengan diplomasi dan cara-cara politik lainnya, mereka<br />

berupaya mengubah atau bahkan mengurangi point-point kesepakatan militer tersebut.<br />

Hal ini sangat merugikan kaum Muslimin, di mana mereka tidak memiliki pengalaman<br />

sama sekali dalam hal ini. Karena hal ini, akhirnya rezim Utsmaniyah meminta campur<br />

tangan pihak luar dalam urusan pemerintahannya. Mereka mendapatkan bantuan dan<br />

bimbingan dari 2 kedutaan asing di Istambul, yakni Inggris dan Belanda. Dari sini sudah<br />

terlihat kelemahan Utsmaniyah yang lama kelamaan semakin dimanfaatkan oleh<br />

mereka. Selain itu kekhalifahan juga mencari bantuan dari bangsa Eropa dalam hal<br />

melatih dan melengkapi kekuatan militer mereka, serta membentuk aliansi dengan<br />

kekuatan Eropa untuk melawan kekuatan Eropa lainnya.<br />

Secara tradisional, kekhalifahan Utsmaniyah dan tentaranya pada saat itu masih<br />

solid sebagaimana sebelumnya. Dalam hal ini dan hal lainnya, penemuan dan<br />

eksperimen bangsa eropa lah yang mengubah perimbangan kekuasaan antara kedua<br />

belah pihak. 436<br />

435<br />

Bernard Lewis, Apa Yang Salah? Sebab-sebab Runtuhnya Khilafah dan Kemunduran Umat Islam, (Jakarta: Ina Publikatama, 2004 )Hal 3-<br />

7.<br />

436<br />

Bernard Lewis, Apa Yang Salah? Sebab-sebab Runtuhnya Khilafah dan Kemunduran Umat Islam, hal 22-26.<br />

Kajian Orientalis terhadap al-Qur’an dan Hadis 201

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!