KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR
KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR
KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Selain itu, Taufik juga menampilkan berbagai pendapat bahwa yang menggagas<br />
sekaligus mengumpulkan al-Qur’an adalah khalifah Umar. Di mana ketika Umar<br />
mengekspresikan kegelisahannya tatkala mendengar korban jatuh pada perang<br />
Yamamah dengan mengucapa innalillahi wa inna ilai rajiun. Maka Umar segera<br />
mengumpulkan al-Qur’an. 83 Inilah yang menjadi pijakan pendapat bahwa khalifah Umar<br />
lah yang mengumpulkan al-Qur’an pertama kali.<br />
Pendekatan W. M. Watt dalam Ulasan Sejarah al-Qur’an<br />
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, maka secara tidak langsung memberikan<br />
metode pendekatan baru dalam setiap disiplin ilmu. Demikian juga yang terdapat dalam<br />
kajian seputar ilmu-ilmu al-Qur’an dan tafsir. Terdapat berbagai pendekatan dalam<br />
kajiannya. Penulis melihat bahwa Watt menggunakan pendekatan sosio-historis dalam<br />
menjelaskan sejarah awal pengumpulan mushaf.<br />
Dengan melihat keadaan yang menyebabkan dilakukannya kegiatan<br />
pengumpulan dan dengan melihat proses sejarah panjang, Watt berusaha menghadirkan<br />
kajian kritis terhadap sejarah pengumpulan mushaf. Watt juga menganggap bahwa al-<br />
Qur’an bukan sekedar tulisan Nabi, akan tetapi, ia merupakan wahyu yang berasal dari<br />
Tuhan dan disampaikan kepada Nabi-Nya. 84<br />
Penutup<br />
Menurut penulis, pandangan Watt terhadap sejarah pengumpulan al-Qur’an serta kritik<br />
yang ia tawarkan tidak terlalu menyimpang dari mainstream pendapat mayoritas<br />
akademisi ilmu-ilmu al-Qur’an. Riwayat yang menyebutkan bahwa pada masa khalifah<br />
Abu Bakarlah pengumpulan mushaf mulai dilakukan merupakan riwayat mayoritas. Al-<br />
Zarkasyi dalam kitabnya al-Burhan menampilkan beberapa hadis yang menceritakan<br />
ketika Abu Bakar meminta Zaid mengumpulkan mushaf al-Qur’an. 85 Keragu-raguan yang<br />
dimunculkan Watt mengenai penggagas pengumpulan mushaf juga terjawab oleh karyakarya<br />
yang muncul setelahnya. M. M. A’zami memberikan banyak riwayat penguat,<br />
bahwa pengumpulan mushaf di mulai pada masa Abu Bakar. 86<br />
Uraian Watt mengenai sejarah pengumpulan mushaf al-Qur’an tentu memberi<br />
wawasan baru bagi pegiat kajian ulum al-Qur’an. Terlepas dari berbagai kontroversi<br />
yang mengemuka dan anggapan “miring” terhadap kajian keIslaman yang dilakukan<br />
kalangan orientalis, tentunya kajian mereka membuka mata pembaca dalam memahami<br />
teks-teks keagamaan. Karya Watt juga mendapat apresiasi oleh Fazlur Rahman, di mana<br />
tulisan-tulisan Watt cukup membantu dan berguna, khususnya bagi akademisi bidang<br />
ilmu al-Qur’an. 87<br />
83<br />
Taufik Adnan Amal, Rekonstruksi Sejarah al-Qur’an. (Yogyakarta: Forum Kajian Budaya dan Agama, 2001). Hlm 134-143.<br />
84<br />
W. Montgomery Watt, Bell’s Introduction to The Qur’an, Hlm 21.<br />
85<br />
Badruddin Muhammad ibn Abdullah al-Zarkasy, al-Burhân Fi Ulûm al-Qur’ân, (Kairo: Dar al-Hadis, 2006) hml 164.<br />
86<br />
Muhammad Mustafa al-A’zami, Sejarah Teks al-Qur’an: dari Wahyu sampai Kompilasi, Hlm 87<br />
87<br />
Fazlur Rahman, Mayor Themes of The Qur’an, pent Anas Mahyuddin, (Bandung: Pustaka, 1983), hlm xiv.<br />
Kajian Orientalis terhadap al-Qur’an dan Hadis 57