04.05.2013 Views

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Kritik terhadap Teori-teori Kritik Hadis J. Schacht<br />

1. Kajian Matan Hadis<br />

Kritik matan yang dilancarkan Schacht (terhadap hadis no.6 dalam kitab al-<br />

Maghâzî) di atas dijawab oleh Prof. Dr. Musthafâ ‘Azamî. ‘Azamî membredel kritik<br />

Schacht atas hadis di atas dengan beberapa pertanyaan. Menurut ‘Azami, apabila hadis<br />

itu dibuat pada masa dinasti Abbasiyah untuk menentang keluarga ‘Alawiyyin, maka<br />

kenapa hal itu tidak dibikin pada abad pertama saja, di mana pada waktu itu<br />

pertentangan antara kaum ‘Alawiyyin sedang mencapai klimaksnya? Apakah al-Zuhrî<br />

tidak loyal terhadap Umawiyyin? Apakah halangannya jika hadis itu dibuat pada abad<br />

pertama Hijriah? Oleh karena itu patut kita tanyakan, apakah yang menjadi alasan<br />

pendorong kita untuk menerima bahwa hadis itu muncul pada paruh kedua abad kedua,<br />

dan tidak sebelumnya? 296<br />

Kemudian hadis no. 9 yang terdapat dalam kitab al-Maghâzî, menurut ‘Azamî,<br />

hadis tersebut bukan berarti tidak megakui keistimewaan kaum ‘Alawiyyin, karena<br />

dalam masalah tindak hukum pidana tidak ada yang terkecualikan, termasuk Nabi saw.<br />

sendiri. Lebih lanjut ‘Azamî menyatakan sebuah hadis sahih bahwa Nabi saw. juga<br />

pernah bersabda;<br />

ﻪﻴﻠﻋ اﻮﻣﺎﻗأ ﻒﻴﻌﻀﻟا ﻢﻬﻴﻓ قﺮﺳ اذإو ﻩﻮﻛﺮﺗ ﻒﻳﺮﺸﻟا ﻢﻬﻴﻓ قﺮﺳ اذإ اﻮﻧﺎﻛ ﻢﻬﻧأ ﻢﻜﻠﺒﻗ ﻦﻳﺬﻟا ﻚﻠﻫأ ﺎﻤﻧإ<br />

( نﺎﺨﻴﺷ ﻩاور)<br />

ﺎﻫﺪﻳ ﺖﻌﻄﻘﻟ ﺖﻗﺮﺳ ﺪﻤﺤﻣ ﺖﻨﺑ ﺔﻤﻃﺎﻓ نأ ﻮﻟ ﷲا ﻢﻳاو ﺪﺤﻟا<br />

“Sesungguhnya penyebab kehancuran umat-umat sebelum kamu adalah<br />

ketika orang-orang besar (kaum ningrat) mereka melakukan tindakan<br />

pencurian, mereka membiarkannya tanpa diberikan hukuman, sementara<br />

apabila pencurinya adalah orang-orang lemah (kaum proletar), maka<br />

mereka akan menghukumnya. Sungguh Apabila Fathimah binti Muhamad<br />

mencuri, maka akan aku potong tangannya!” (HR.Bukhâri, Muslim) 297<br />

Kesalahan paling fatal dari kritik yang dilancarkan oleh Schacht adalah ia tidak<br />

memahami metodologi Asbâb al-Wurûd al-Hadîts, di samping ia juga telah gegabah<br />

dalam memahami hadis dengan pemahaman sepenggal-sepenggal. Ia mengabaikan<br />

matan-matan hadis lainnya yang berkaitan dengan hadis yang dikritiknya. Dus,<br />

kesimpulan yang ia dapatkan dalam kritik matan hadis kitab al-Maghâzî pun tidak bisa<br />

diterima.<br />

Di samping itu, Schacht juga telah gagal memahami hadis tersebut, karena hadis<br />

tersebut sebenarnya tidak berkaitan dengan masalah hukum pidana, akan tetapi hadis<br />

tersebut merupakan bagian dari kelanjutan hadis sebelumnya yang menjelaskan tentang<br />

kecintaan Nabi saw. terhadap Usâmah bin Zaid. Kemudian sabda Rasulullah saw. dalam<br />

296 Ibid, h.140-141.<br />

297 Muhammad bin Ismâil al-Bukhârî, Shahih al-Bukhârî, (Beirut: Dâr Ibn Katsîr, 1987) cet.3, h. 1282 dan Muslim bin Hajjâj, Shahîh Muslim<br />

(Beirut: Dâr Ihyâ’ al-Turâts al-Arabî, tt) vol :3, h. 1311.<br />

Kajian Orientalis terhadap al-Qur’an dan Hadis 137

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!