04.05.2013 Views

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Motivasinya<br />

Tawaran hadiah sebesar 1.333 lebih Franc Prancis menjadi motivasi awal<br />

mengikutsertakan karyanya dalam lomba penulisan artikel yang diadakan oleh Akademi<br />

Inskripsi dan Sastra Paris. Namun, ia juga memiliki motivasi akademik yang tinggi,<br />

terbukti dua tahun setelah itu, tahun 1860, Noldeke dengan dibantu oleh muridnya<br />

Schwally, menerbitkan karangannya yang ditulis dalam bahasa Latin ke dalam bahasa<br />

Jerman, dengan beberapa tambahan yang sangat luas, yang diberi judul Geschichte des<br />

Qorans. Oleh karena itu, perlombaan mengenai penelitian sejarah al-Quran ini menjadi<br />

salah satu motivasi T. Noldeke untuk meneliti al-Quran lebih lanjut 51 khususnya<br />

mengenai sejarahnya. Di samping itu ia pun terobsesi untuk membuktikan bahwa al-<br />

Qur’an bukanlah kitab orisinal agama Islam. Namun, hasil duplikat dari kitab agama<br />

terdahulu. Ia menuduh Muhammad sebagai impostor bukan sebagai seorang Nabi<br />

sebagaimana keyakinan umat muslim. Jadi, bisa disimpulkan bahwa motif kuat yang<br />

mendorong Noldeke mengkaji al-Qur’an dengan pendekatan sejarah adalah motif agama<br />

sebagaimana motif yang digunakan Ignaz Goldziher, ia berusaha sekuat tenaga untuk<br />

menjelaskan bahwa kitab yang menjadi pegangan agamanya adalah yang asli sedangkan<br />

kitab yang menjadi pegangan agama lain (khususnya Islam) adalah palsu.<br />

Pemikiran Theodor Noldeke<br />

Al-Quran adalah kitab suci agama Islam yang menjadi rujukan dan standar utama dan<br />

pertama di dalam Islam. Oleh umat Islam, al-Quran diyakini orisinalitas, kebenaran, dan<br />

keterpeliharaannya. Al-Quran juga menjadi simbol pemersatu umat Islam. Mazhab dan<br />

aliran Islam boleh bermacam-macam, tetapi al-Quran yang mereka pegang tetap satu.<br />

Al-Quran disepakati sebagai landasan dan sekaligus pedoman hidup di sepanjang<br />

sejarah Islam. T. Noldeke termasuk kelompok orientalis yang menggugat orisinalitas dan<br />

otentisitas al-Quran dengan harapan untuk mengurangi kekuatan dan peran dalam<br />

masyarakat. T. Noldeke menggambarkan al-Quran sebagai duplikasi dari kitab-kitab<br />

yang sudah ada sebelumnya dengan melacak hubungan dan analisis semantik mufradat<br />

al-Quran dan kitab-kitab sebelumnya. 52 Baginya Muhammad saw. Itu seorang impostor,<br />

bukan Nabi, al-Quran itu hasil karangan Muhammad serta tim redaksi sesudahnya. 53<br />

Noldeke sebenarnya mengembangkan pemikiran Abraham Geiger yang mengatakan<br />

bahwa Al-Quran terpengaruh oleh agama Yahudi. Pertama, dalam hal-hal yang<br />

menyangkut keimanan dan doktrin. kedua, peraturan-peraturan hukum dan moral.<br />

Ketiga, tentang pandangan terhadap kehidupan. 54<br />

T. Noldeke pernah mengemukakan pendapatnya mengenai Al-Qur’an sebagai<br />

berikut:<br />

51<br />

Ibid, h. 49.<br />

52<br />

Nasaruddin Umar, Al-Quran di Mata Mantan Intelektual Muslim: Ibn Warraq dan Mark A. Gabriel, dalam Jurnal Studi al-Quran, edisi<br />

kedua, h. 91-93.<br />

53<br />

Syamsuddin Arif, Orientalis dan Diabolisme Pemikiran, cetakan pertama Februari 2008, h. 24.<br />

54<br />

http://pikirancerah.wordpress.com/tag/orientalisme/ pada tgl 30/9/`11 jam 7.53.<br />

Kajian Orientalis terhadap al-Qur’an dan Hadis 41

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!