04.05.2013 Views

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Perkembangan kebudayaan diungkapkan Hitti dimulai saat masa pra-Islam<br />

dengan kaum Badwi, kemudian masa setalah munculnya Islam yang disebarkan oleh<br />

Nabi Muhammad SAW dan para sahabat hingga masa kejayaan Islam yang menyebar<br />

sampai ke Spanyol –bahkan nyaris sampai Prancis— dibawah dinasti Umaiyah. Tidak<br />

luput pula bahasan mengenai perkembangan negara-negara di Timur tengah setelah<br />

berakhirnya Perang Dunia II. Topik-topik tersebut memang syarat dengan nilai-nilai<br />

historis, namun salah satu poin menarik yang diungkap oleh Hitti adalah pandangannya<br />

terhadap Al-Qur’an. Dalam Sejarah Ringkas Dunia Arab ini, dapat terlihat posisi Hitti<br />

sebagai seorang orientalis. Bahasanya tentang Al-Qur’an cukup otoritatif dan tidak<br />

tampak subjektivitas yang berlebihan. Melihat apa yang diungkapkan Hitti tentang Al-<br />

Qur’an tampak bahwa ia begitu jauh meneliti Al-Qur’an. Kecermatannya dapat terlihat<br />

dari cara dia menjelaskan kuantitas ayat dan huruf dalam Al-Qur’an. Di bawah ini<br />

kutipan karya Hitti dalam menjelaskan Al-Qur’an:<br />

…sesudah tersusun bentuk Qur’an seperti dikatakan di atas itu, maka<br />

semua bentuk susunan lain yang ada pada ketika itu, disuruh<br />

dimusnahkan. Sejak itu maka orangpun sangatlah teliti akan jumlah ayatayat<br />

Qur’an yang 6239 banyaknya, kata-kata yang berjumlah 77934,<br />

bahkan huruf-hurufnya yang berjumlah 323621 itu. Kitab tersebut tidak<br />

saja merupakan “jantung” dari suatu agama, pedoman untuk suatu<br />

Kerajaan sorga tetapi juga merupakan suatu konpendium ilmu<br />

pengetahuan dan dokumen politik yang berisikan perundang-undangan<br />

dari suatu kerajaan duniawi. ( Phillip. K Hitti, 1960: 46)<br />

Kutipan diatas memperlihatkan bahwa Hitti sangatlah cermat dalam melakukan<br />

penelitian guna mendapatkan data yang akurat. Bahasannya mengenai Al-Qur’an cukup<br />

mendalam disertai dengan pengaruh-pengaruh Al-Qur’an pada masyarakat Arab di awal<br />

kemunculan Islam. Hitti juga mengungkapkan bagaimana keimanan mempengaruhi<br />

bangsa Arab untuk melakukan penaklukan-penaklukan hingga ke Eropa. Aspek lain yang<br />

cukup berpengaruh menurut Hitti adalah istilah jihad. Faktor-faktor tersebut disertai<br />

dengan mentalitas bangsa Arab yang terbentuk dari kondisi lingkungan padang pasir<br />

adalah hal yang menentukan kesuksesan Islam menyebarkan pengaruhnya hingga ke<br />

Eropa.<br />

Hitti sebagai bangsa barat, bagaimanapun juga dalam buku Sejarah Ringkas<br />

Bangsa Arab ini, sungguh dapat terlihat unsur-unsur seorang orientalis, di mana Hitti<br />

membandingkan Al-Qur’an dengan Perjanjian Baru dari agama Kristen, seperti yang<br />

tampak dalam kutipan berikut:<br />

Religi dalam Qur’an lebih berdekatan kepada Yudaisme dalam Perjanjian<br />

Lama dari kepada religi Kristen dalam Perjanjian Baru. Tetapi titik-titik<br />

persamaan antara Islam dan religi dalam kitab tersebut di atas, ada<br />

sedemikian besar, sehingga tentu Islam tentu Islam itu pada awal<br />

perkembangannya lebih mirip kepada suatu mazhab Kristen yang sesat<br />

Kajian Orientalis terhadap al-Qur’an dan Hadis 181

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!