04.05.2013 Views

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

karyanya keliru yang kedua yang hasilnya seagian keliru dan sebagian lain benar.<br />

Kebenaran yang mereka kemukakan sengaja mereka tonjolkan guna memperdaya<br />

pembacanya sehingga menduga bahwa semua hasil penelitian mereka objektif dan<br />

benar. 187<br />

Penulis mengkategorikan motivasi John Wansbrough dalam kajian Islam pada<br />

kelompok kedua. Hal ini dapat dilihat dari kacamata yang digunakannya dalam<br />

pendekatan kajian Islam yaitu skeptesisme. Kebenaran yang ia temukan seluuruhnya<br />

dibantah. Sikap John Wansbrough ini banyak menuai kritik, selain dari kalangan sarjana<br />

muslim juga dari kalangan orientalis sendiri di antaranya adalah Maurice Bucaille,<br />

Montgomery Watt, Joseph Van Ess dan juga Issa J. Buollata. Ini menunjukkan satu<br />

langkah kemunduran orientalis yang tidak objektif ketika menemukan kebenaran yang<br />

muncul setelah mereka melakukan kajian tentang al-Qur’an dan kenabian Muhammad.<br />

Subjektivitas John Wansbrough sangat besar dan sangat keliru. Ia menilai bahwa<br />

Islam ia nilai sebagai agama jiplakan atau pencampuradukkan agama-agama Yahudi-<br />

Kristen. Pandangan ini tidak dijadikannya sebagai hipotesis yang harus dibuktikan<br />

kebenarannya secara ilmiah dan objektif tetapi ia jadikan sebagai dasar titik tolak yang<br />

pasti, sehingga dari segi metodologi dapat juga dipastikan bahwa penemuannya yang<br />

berdasar pada pandangan tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan dari segi ilmiah.<br />

Beberapa orientalis yang telah objektif dalam kajian Islam, di antaranya adalah<br />

Thomas Charlyle asal Inggris yang menyatakan simpatiknya terhadap Nabi Muhammad<br />

saw, Hamilton Gibb asal Inggris yang lahir di Alexandria juga telah dinilai sangat objektif<br />

oleh banyak pakar muslim saat menulis tentang Islam dan Nabi Muhammad. Yang<br />

terbaru adalah Maurice Bucaille dari Prancis yang menulis buku The Qur’an and Modern<br />

Science.<br />

Dalam Encyclopedia of the Qur’an, John Wansbrough disebut sebagai salah satu<br />

penganut aliran revisionis sebagamana kebanyakan para orientalis. Revisionis bersifat<br />

sangat monolitik akan tetapi mereka bersatu dalam menolak validitas sejarah pada<br />

sejumlah masalah semata-mata berdasarkan fakta-fakta yang diserap dari sumber<br />

literature Muslim. Informasi yang mereka peroleh hendaknya diperkuat dengan datadata<br />

kasar yang masih ada. Sumber-sumber tertulis harus diteliti dan dihadapkan<br />

dengan bukti dari luar dan jika terdapat silang di antara keduanya, yang kedua harus<br />

diberi prioritas lebih. Demikian A’zami yang dikutip dari Methodological Approaches to<br />

Islamic Studies.<br />

Hasil pendekatan revisionis, menurut A’zami, dikatakan tidak lain sebagai<br />

keinginan untuk menghapus sejarah Islam secara menyeluruh, dan keinginann untuk<br />

mengadakan pemalsuan terhadap yang lain, di mana peristiwa seperti munculnya<br />

berhala di Kota Makkah sebelum Islam, pemukiman Yahudi di Madinah, dan<br />

kemenangan umat Islam terhadap Byzantium di Syiria semuanya ditolak. Pada dasarnya<br />

gerakan revisionism memandang bahwa berhala yang ada di Mekah sebelum Islam<br />

semata-mata penjelmaan khayal dari budaya keberhalaan yang berkembang di sebelah<br />

selatan Palestina.<br />

187 Ibid., h. 365.<br />

Kajian Orientalis terhadap al-Qur’an dan Hadis 98

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!