04.05.2013 Views

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

dalam menyebarkan agamanya. Menurut penulis, Hurgronje terlalu yakin akan<br />

kebenaran agama yang dianutnya, sehingga masalah yang paling prinsipil, yaitu<br />

mengenai keesaan Tuhan tidak lagi diusik-usiknya. Alasan apa yang sebenarnya<br />

menahan Hurgronje untuk mendiskusikan keesaan Allah yang diajarkan oleh<br />

Muhammad masih merupakan tanda tanya yang belum dapat kita jawab pada<br />

kesempatan ini. Coba kita lihat pula uraian Hurgronje berikut mengenai wahyu<br />

(revelation) yang diterima oleh Nabi Muhammad:<br />

At length he saw and heard that which he thought he ought to hear and see.<br />

In feverish dreams he found the form for the revelation, and he did not in the<br />

least realize that the contents of his inspiration from heaven were nothing<br />

but the result of what him self absorbed. He realized it so little, that the<br />

identity of what was revealed to him with what he held to be the contents of<br />

the scriptures of Jews and Christians was a miracle to him, the only miracle<br />

upan which he relied for the support of his mission. (Mohamadenism, p 36)<br />

Di sini, Hurgronje tetap mempertahankan pendiriannya bahwa wahyu yang<br />

diterima oleh Nabi Muhammad dari Tuhan, sebenarnya bukanlah wahyu, tetapi anganangan<br />

saja. Sedangkan yang dianggapnya mukjizat, demikian Hurgronje, tidak lain dari<br />

kumpulan apa yang dinamaknnya wahyu yang berasal dari ajaran Kristen dan Yahudi.<br />

Snouck Masuk Mekkah<br />

Misi politik Snouck Hurgronje terhadap Islam diawali pada tahun 1884. Atas prakarsa<br />

JA Kruyt, Konsul Belanda di Jeddah, Snouck dikirim ke Makkah untuk melakukan<br />

penelitian tentang Islam. Untuk mendapatkan ijin tinggal di Makkah, Snouck mengganti<br />

namanya menjadi Abdul Ghaffar, ia juga mengerjakan shalat dan ritual agama Islam<br />

lainnya. Dengan sikap tersebut, Snouck dapat mengenal lebih dekat kehidupan seharihari<br />

umat Muslim di Makkah serta dengan mudah bergaul erat dengan para pelajar dan<br />

ulama, terutama yang berasal dari Hindia Belanda.<br />

Dalam penelitiannya tersebut, Snouck memusatkan perhatiannya pada tiga hal.<br />

Pertama, dengan cara bagaimana sistem Islam didirikan. Kedua, apa arti Islam di dalam<br />

kehidupan sehari-hari dari pengikut-pengikutnya yang beriman. Ketiga, bagaimana cara<br />

memerintah orang Islam sehingga melapangkan jalan untuk mengajak orang Islam<br />

bekerjasama guna membangun suatu peradaban yang universal.<br />

Saat tinggal di Jeddah, ia berkenalan dengan dua orang Indonesia, yaitu Raden<br />

Abu Bakar Jayadiningrat dan Haji Hasan Musthafa. Dari keduanya Snouck belajar bahasa<br />

Melayu dan mulai bergaul dengan para jemaah haji jemaah yang berasal dari Indonesia<br />

untuk mendapatkan informasi yang ia butuhkan. Pada saat itu pula, ia menyatakan<br />

“keislaman”-nya dan mengucapkan syahadat di depan khalayak dengan memakai nama<br />

“Abdul Ghaffar”. Seorang Indonesia berkirim surat kepada Snouck yang isinya<br />

menyebutkan, “Karena Anda telah menyatakan masuk Islam di hadapan orang banyak,<br />

dan ulama- ulama Mekah telah mengakui keislaman Anda”. Seluruh aktivitas Snouck<br />

selama di Saudi tercatat dalam dokumen-dokumen di Universitas Leiden, Belanda.<br />

Kajian Orientalis terhadap al-Qur’an dan Hadis 171

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!