04.05.2013 Views

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

dan dia mendapat dana dari timur tengah. 159 Akan tetapi tuduhan ini tidak didasari<br />

dengan bukti-bukti yang autentik, sehingga sanggahan itu terasa sangat rapuh.<br />

Pemikiran Maurice Bucaille<br />

1. Tentang Keotentikan al-Qur’an<br />

Bucaille mengatakan di dalam bukunya The Bible, the Quran, and the Science,<br />

“Keaslian yang tak dapat disangsikan lagi telah memberi kepada Qur’an<br />

suatu kedudukan istimewa di antara kitab-kitab suci, kedudukan ini<br />

khusus bagi Qur’an, dan tidak dibarengi oleh perjanjian lama dan<br />

perjanjian baru... Bagi perjanjian lama, yang menjadi sebab kekeliruan<br />

dan kontradiksi yang terdapat di dalamnya adalah banyaknya pengarang<br />

suatu riwayat, dan seringnya teks-teks tersebut ditinjau kembali dalam<br />

periode-periode sebelum lahirnya Nabi Isa; mengenai empat injil yang<br />

tidak ada orang dapat mengatakan bahwa kitab-kitab itu mengandung<br />

kata-kata Yesus secara setia dan jujur atau mengandung riwayat tentang<br />

perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan realitas yang sungguh-sungguh<br />

terjadi, kita sudah melihat bahwa redaksi-redaksi yang bertubi-tubi<br />

menyebabkan bahwa teks-teks tersebut kehilangan autentisitas. Selain<br />

dari pada itu para penulis injil tidak merupakan saksi mata terhadap<br />

kehidupan Yesus… 160<br />

Bagi Qur’an, keadaannya berlainan. Teks Qur’an atau wahyu itu<br />

dihafalkan oleh Nabi dan para sahabatnya, langsung setelah wahyu<br />

diterima, dan ditulis oleh sahabat-sahabat yang ditentukannya. Jadi, dari<br />

permulaan, Qur’an mempunyai dua unsur autentisitas tersebut, yang<br />

tidak dimiliki injil. Hal ini berlangsung sampai wafatnya Nabi Muhammad.<br />

Penghafalan Qur’an pada zaman manusia sedikit sekali yang dapat<br />

menulis, memberikan kelebihan jaminan yang sangat besar pada waktu<br />

pembukuan Qur’an secara definitif, dan disertai beberapa regu untuk<br />

mengawasi pembukuan tersebut. 161<br />

Dalam pandangannya di atas, Bucaille mengakui bahwa al-Qur’an adalah wahyu,<br />

dan hanya al-Qur’anlah yang keasliannya terjaga, berbeda dengan perjanjian lama dan<br />

perjanjian baru yang sudah tidak asli lagi.<br />

2. Tentang kesesuaian antara al-Qur’an dengan Sains modern<br />

Menurut Bucaille, al-Qur’an mempunyai kesesuaian dengan fakta-fakta sains<br />

modern, sebagaimana ia menjelaskan bagaimana burung terbang. Ia mengatakan bahwa<br />

ada ayat yang menonjolkan tunduknya burung-burung kepada kekuasaan Allah secara<br />

total. Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang ke<br />

159 Maurice Bucaille, Fir’aun dalam Bibel dan al-Qur’an, terj: Mukhlish Madiyan,(Bandung:PT Mizan Pustaka,2007), hal. vvi.<br />

160 Maurice Bucaille, Bibel, Qur’an dan Sains Modern, terj: M. Rosyidi,(Jakarta:Bulan Bintang, 1994), hal. 143.<br />

161 Maurice Bucaille, Bibel, Qur’an dan Sains Modern, terj:M. Rosyidi,(Jakarta:Bulan Bintang, 1994), hal. 143<br />

Kajian Orientalis terhadap al-Qur’an dan Hadis 85

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!