04.05.2013 Views

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

hadis no. 9 ini menegaskan bahwa Fatimah pun termasuk orang yang paling dicintai<br />

Rasul. 298<br />

2. Kritik atas Teori Projecting Back dan Kritik Sanad Schacht<br />

Pada masa Rasulullah saw. hidup, kebutuhan akan kritik sanad hadis terbilang<br />

sangat minim, hal ini amatlah wajar, karena kejujuran para sahabat dalam menerima<br />

riwayat dari Nabi saw. tidaklah diragukan lagi. Begitu pula pada saat Abû Bakar<br />

memegang tampuk tahta khalifah, kritik hadis juga masih belum menyeruak. 299<br />

Kendatipun aktivitas kritik hadis masih terbilang minim pada saat Abû Bakar<br />

menjadi khalifah, bukan berarti kritik hadis tidak pernah terjadi. Karena Abû Bakar<br />

pernah mempertanyakan suatu hadis yang diriwayatkan oleh Mughîrah bin Syu’bah<br />

tentang hak dan bagian waris seorang kakek, dimana Abû Bakar pernah berkata, “Aku<br />

tidak menemukan teks al-Qur’an tentang hal itu (hak waris seorang kakek).” Kemudian<br />

Mughîrah berdiri, lalu berkata, “Aku pernah menyaksikan Rasulullah saw. Memberikan<br />

bagian seperenam baginya (seorang kakek).” Lalu Abû Bakar berkata, “Apakah kamu<br />

memiliki saksi atas hal itu?” Kemudian Muhammad bin Maslamah bersedia menjadi<br />

saksi atas perkataan Mughîrah, lalu Abû Bakar pun menerima riwayat tersebut. 300<br />

Semua pernyataan Schacht di atas telah dibantah oleh beberapa sarjana muslim<br />

seperti Profesor Muhamad Abû Zahrah, Profesor Musthafâ ‘Azamî, Profesor Zhafar Ishâq<br />

Anshârî. Di kalangan orientalis sendiri, teori-teori Schacht bukan hanya mendapat reaksi<br />

positif, karena sebagian yang lain, ada yang tidak sepakat atau bahkan mengkritik teoriteori<br />

yang ditawarkan Schacht. Sebut saja Noel Coulson, Michael Cook, Harald Moztki,<br />

dan Rubin. 301<br />

Teori “Projecting Back” Schacht, menurut ‘Azamî, tidaklah logis. Hal ini<br />

disebabkan adanya fakta bahwa terdapat sejumlah riwayat yang sama dalam bentuk dan<br />

makna dalam literatur para muhadditsîn klasik dari sekte-sekte berbeda. Seandainya<br />

hadis hukum dipalsukan pada abad kedua dan ketiga hijriah, tidak akan ada hadis yang<br />

dimuat bersama dalam sumber sekte-sekte yang berbeda ini. Lebih jauh lagi, ‘Azamî<br />

bertanya mengapa para ulama mau memilih dan mencantumkan orang-orang lemah<br />

untuk isnâd mereka, sementara mereka sebenarnya juga bisa dengan mudah memilih<br />

figur-figur yang lebih terhormat? Menurut ‘Azamî hal ini tidaklah logis. Yang lebih kuat<br />

lagi adalah argumen ‘Azamî bahwa dalam banyak kasus sebuah hadis diriwayatkan oleh<br />

sejumlah besar perawi dari daerah yang berbeda-beda. Hampir mustahil mereka<br />

bertemu dan bersepakat melakukan pemalsuan ini. 302<br />

Penting untuk diungkapkan di sini bahwa sebenarnya “kritik atau apologi” yang<br />

dilancarkan oleh ‘Azami dalam menyudahi tesis-tesis Schacht belum tuntas secara<br />

paripurna. Hal ini ditengarai oleh beberapa sarjana seperti Harald Moztki, Juynboll,<br />

Kamarudin Amin, hingga Ali Masrur bahwa ‘Azami tidak memahami dengan baik teori<br />

yang digunakan oleh Schacht dalam kritik sanad, khususnya terkait teori Projecting<br />

298<br />

Azami, Loc.cit.<br />

299<br />

Muhammad Qâsim al-Umrî, Dirâsât fi al-Manhaj al-Naqd ‘Inda al-Muhadditsîn (Jordan: Dâr al-Nafâis, tt) vol.1, h.10.<br />

300<br />

Ibid, h. 42.<br />

301<br />

Syamsuddin Arif, Gugatan Orientalis Terhadap Hadis dan Gaungnya di Dunia Islam (Jurnal al-Insan, no.2, vol.1) 2005.<br />

302 Azami, Studies, h.237<br />

Kajian Orientalis terhadap al-Qur’an dan Hadis 138

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!