04.05.2013 Views

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

dalam masalah perang dan kedokteran, di mana ilmu tersebut dapat membedakan<br />

antara kemenangan dan kekalahan, dan antara hidup dan mati. Namun, filosofi dan<br />

konteks sosial politik yang mendasari pencapaian ilmu pengetahuan ini ternyata lebih<br />

sulit untuk diterima atau bahkan diakui oleh kaum Muslim. Penolakan ini merupakan<br />

salah satu perbedaan yang mencolok antara Timur Tengah dan belahan dunia lainnya<br />

yang bukan dunia Barat yang terus menerus mengalami dampak perubahan Barat. 442<br />

4. Modernisasi dan kesetaraan Sosial<br />

Kesalahan lainnya adalah bahwa dalam Islam kesetaraan sosial benar-benar<br />

diperhatikan. Islam menegaskan kedudukan dan kehormatan seseorang ditentukan<br />

hanya berdasarkan keshalihan dan amal baik. Namun realitas mengenai adanya<br />

penaklukan dan kekaisaran, mau tidak mau menciptakan kalangan elit baru dan dalam<br />

perjalananya mereka terus berupaya untuk mempertahankan status dan berbagai<br />

kemudahan yang mereka dapatkan untuk keturunannya. Keadaan ini terus berulang<br />

dalam daulah Islamiyah yaitu munculnya kalangan aristokrat, padahal Islam tidak<br />

mengajarkannya. Namun, Islam mengakui adanya ketidaksetaraan sosial tertentu yang<br />

telah di tegaskan berdasarkan kitab sucinya. Contohnya adalah hubungan antara<br />

majikan dan budak, pria dan wanita, orang beriman dan orang kafir. 443<br />

Budak, wanita dan non Muslim merupakan golongan yang tidak mendapatkan<br />

kesetaraan sosial, sehingga memunculkan protes dan gerakan-gerakan meminta<br />

kesetaraan yang dilakukan warga Islam karena pengaruh Barat.<br />

5. Sekularisme dan Masyarakat Madani<br />

Sekularisme adalah paham yang mengajarkan pemisahan kekuasaan negara<br />

dengan agama. Paham ini berasal dari masyarakat Kristen yang pada waktu itu yang<br />

menentang kekuasaan Gereja terhadap negara yang banyak kebijakan yang dikeluarkan<br />

tidak sesuai dan hanya menguntungkan pihak Gereja. Sedangkan dalam Islam, seorang<br />

penguasa Islam menegakkan aturan negara berdasarkan agama, yang di lakukan dari<br />

awal periode kekalifahan sampai berakhirnya dinasti Turki Utsmani. Umat Islam<br />

pertama kali mengenal sekularisme dari peristiwa revolusi perancis, yang mereka<br />

pandang bukan sebagai sekuler (konsep dan kata yang tidak mereka kenal pada waktu<br />

itu), namun sebagai upaya de-kristenisasi yang menarik perhatian mereka. Mereka<br />

menganggap revolusi Perancis merupakan gerakan pemikiran pertama di Eropa sebagai<br />

non-Kristen atau bahkan anti kristen. Oleh karena itu, sejumlah muslim mengamati<br />

Perancis dengan harapan dari gerakan pemikiran tersebut mereka dapat mengetahui<br />

rahasia ilmu pengetahuan dan kemajuan Barat, yang terlepas dari hal-hal yang berbau<br />

Kristen. Namun, setelah memahami hakikat sekularisme yang sebenarnya, mereka<br />

menganggap hal itu tidak dikenal dalam Islam. Tapi, pada abad XIX, istilah tersebut<br />

menjadi semakin akrab di telinga kalangan intelektual Islam didikan Barat, dan pada<br />

abad XX banyak di antara mereka yang menjadi pemimpin di negara- negara mayoritas<br />

Muslim. Negara sekuler pada hakikatnya dapat dibangun di atas negara bangsa. Hanya<br />

442 Bernard Lewis, Apa Yang Salah? Sebab-sebab Runtuhnya Khilafah dan Kemunduran Umat Islam, hal 91-100<br />

443 Bernard Lewis, Apa Yang Salah? Sebab-sebab Runtuhnya Khilafah dan Kemunduran Umat Islam, hal 101-102<br />

Kajian Orientalis terhadap al-Qur’an dan Hadis 204

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!