KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR
KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR
KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Peran Gautier Juynboll dalam Meneliti<br />
Kesejarahan Hadis<br />
Arfan Akbar & Budy Prestiawan<br />
Pada asalnya orientalis adalah sebuah istilah yang berasal dari kata Orient<br />
(bahasa Perancis) yang secara harfiah berarti “timur”. Sedangkan secara geografis,<br />
berarti “dunia belahan timur”, dan secara etnologis berarti “bangsa-bangsa di timur”. 312<br />
Joesoef Sou’yb dalam bukunya Orientalisme dan Islam, mengemukakan bahwa kata<br />
“orient” itu telah memasuki berbagai bahasa di Eropa termasuk bahasa Inggris.<br />
Orientalis adalah sebuah kata sifat yang berarti “hal-hal yang bersifat timur” yang<br />
cakupannya amat luas. Sedangkan “isme” (bahasa Belanda) atau “ism” (bahasa Inggris)<br />
menunjukkan pengertian tentang suatu paham. Jadi orientalisme adalah suatu paham<br />
atau aliran yang berkeinginan menyelidiki hal-hal yang berkaitan dengan bangsa-bangsa<br />
di timur dan lingkungannya. Adapun orientalis adalah ilmuan barat yang mendalami<br />
masalah-masalah ketimuran, yang tercakup didalamnya tentang bahasa-bahasa<br />
kesusastraan, peradaban dan agama-agama. 313<br />
Ada beberapa faktor yang menyebabkan lahirnya orientalisme, di antaranya<br />
adalah, pertama, bahwa orientalisme itu lahir akibat Perang Salib (1096-1270 M) atau<br />
ketika dimulainya pergesekan politik dan agama antara Islam dengan kristen barat di<br />
Palestina. 314 Kedua, Terjadinya perang berdarah yang berkecambuk antara orang-orang<br />
Islam dan kristen dan andalusia, khususnya setelah Alfonso VI menaklukkan Toledo<br />
pada tahun 1488 H (1085 M). Dari situ lahirlah gerakan tobat dan pengapusan dosa<br />
yang berpusat di biara Kluni yang didominasi para pendeta Venesia dengan<br />
pimpinannya Santos Peter the Venerable dari Perancis. 315 Ketiga, Sebagian lagi<br />
berpendapat bahwa lahirnya orientalisme itu ada dua sebab: (1) karena kebutuhan<br />
Barat untuk menolak Islam, dan (2) untuk mengetahui penyebab kekuatan yang<br />
mendorong umat Islam khususnya setelah jatuhnya Konstantinopel pada tahun 857 H<br />
(1453 M) serta tibanya pasukan Turki Usmani ke perbatasan Wina. Dalam hal ini Islam<br />
di pandang benteng yang menghalangi penyebaran kristen. 316 Keempat, dikalangan ahli<br />
teologi berpendapat bahwa lahirnya orientalisme itu merupakan kebutuhan mereka<br />
untuk memahami intelektualitas Semit karena ada hubungannya dengan Taurat dan<br />
Injil. Untuk itu mereka bersungguh-sungguh memperlajari bahasa Ibrani, Aram dan<br />
312<br />
Lawan kata “Orient” dalam bahasa Perancis adalah “Occident” yang secara harfiah berarti barat, sedangkan secara geografis berarti<br />
“dunia belahan barat” dan secara etnologs berarti “bangsa-bangsa di barat” sedangkan kata “occidental” berarti hal-hal yang berkaitan<br />
dengan dunia “barat”, yaitu bangsa-bangsa di barat dan lingkungannya. Joesoef Sou’yb, Orientalisme dan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang,<br />
1985), h. 1<br />
313<br />
Mahmud Hamdi Zaqzuq, Al-Istishraq wa al-Khalfiyah al-Fiqriyah li al-Sira’ al-Hadara, (tt, tp, 1988), h. 24.<br />
314<br />
Qasim Assamurai, Bukti-bukti Kebohongan Orientalis, (terj.) Syuhudi Ismail, (Jakarta: Gema Insani Press, 1996), h. 28-33.<br />
315<br />
A. Mac.Kay, Spain in the Middle Ages, (London: tp, 1977), h. 22; Qasim As-Samarra’i, Bukti-bukti Kebohongan Orientalis, (terj.) Syuhudi<br />
Ismail, h. 29.<br />
316<br />
Musthafa al-Khalidi dan Umar Farrukh, al-Tabshir wa al-Isti’mar fi Bidal al-‘Arabiyah, (Beirut: tp, 1957), h.36.<br />
Kajian Orientalis terhadap al-Qur’an dan Hadis 143