04.05.2013 Views

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

kondisi Islam di Jawa. Tidak lama kemudian, 15 Maret 1891, ia diangkat menjadi<br />

Penasehat bahasa-bahasa Timur dan Hukum Islam, yang pada tahun itu juga, tanggal 9<br />

Juli, ai berangkat ke Aceh dan tinggal di Kutaraja. Setelah hampir setahun dia berada di<br />

Aceh, pada tanggal 4 Februari 1892 kembali ke Jakarta. Antara tahun 1898 sampai 1903<br />

Snouck Hurgronje sering pergi ke Aceh untuk membantu Van Heutsz dalam<br />

menaklukkan Aceh, sementara itu mulai tanggal 11 Januari 1899 dia menjabat<br />

Penasehat Urusan Pribumi dan Arab.<br />

Sewaktu berlibur ke Negeri Belanda (1906), Snouck Hurgronje diangkat menjadi<br />

guru besar di Universitas Leiden, dan pada tanggal 23 Januari 1907 menerima<br />

peresmian pengangkatan dirinya sebagai guru besar, merangkap jabatan sebagai<br />

Penasehat Menteri Jajahan. Snouck Hurgronje wafat pada bulan Juli 1936, dalam usia 79<br />

tahun.<br />

Dari sekian banyak Adviseur voor Inlandsche zaken, Snouck Hurgronje memang<br />

nampak memiliki kedudukan dan pengaruh paling besar, sebagaimana terlihat jelas<br />

pada aneka karya tulisannya, di samping pada aneka pujian para pengagumnya. Dialah<br />

peletak dasar kebijaksanaan pemerintah kolonial Belanda tentang Islam. Bahkan, dapat<br />

dikatakan bahwa Kantoor voor Inlandsche Zaken pada dasarnya merupakan sebuah<br />

tindak lanjut bagi kebijaksanaan politik yang telah dirintis oleh Snouck Hurgronje.<br />

Motivasi Snouck Hurgronje<br />

Mengenai motivasi Snouck Hurgronje untuk memilih menjadi pengkaji<br />

permasalahan ketimuran atau sebut saja orientalis, ada tiga indikasi yang penulis<br />

dapatkan dari berbagai literatur: (1) sentimen keagamaan, (2) membantu kolonialisme,<br />

dan (3) pengaruh evolusi Darwin.<br />

1. Sentimen agama<br />

Snouck Hurgronje datang dari sebuah keluarga yang berlatar belakang<br />

pendidikan kependetaan Protestan tradisonal, mirip dengan Kristen Orthodox.<br />

Sedangkan latar belakang akademiknya sedikit banyak mempengaruhi pemikiran dan<br />

sikap dia terhadap Islam. Hal itu dapat terlihat pada tahun 1876, saat ia menjadi<br />

mahasiswa di Leiden, Snouck pernah berkata: “Adalah kewajiban kita untuk membantu<br />

penduduk negeri jajahan ---maksudnya warga muslim Indonesia--- agar terbebas dari<br />

ajaran Islam”. Sejak itu, sikap dan pandangan Snouck terhadap Islam memang tidak<br />

pernah berubah.<br />

2. Membantu Kolonialisme<br />

Motivasi untuk membantu pemerintah Hindia Belanda di dalam keberhasilan<br />

program kolonialisasi juga menjadi salah satu faktor yang mendorong dia memilih<br />

menjadi orientalis. Keinginan membantu pemerintahan Kolonial Balanda ini bermula<br />

pada saat Snouck masih berada di Mekkah (1884), di mana ia tertarik melihat orang<br />

Arab yang sering memperbincangkan tentang perang Aceh. Orang Aceh cukup banyak<br />

dan begitu fanatik dalam melawan pemerintah colonial Belanda. Ia ingin sekali<br />

menyumbangkan usulan ilmiah kepada pemerintah guna menundukkan Aceh.<br />

Kajian Orientalis terhadap al-Qur’an dan Hadis 168

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!