04.05.2013 Views

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

disodorkan Goldziher. Hal ini kemudian menjadi kerangka dasar pandangan Goldziher<br />

tentang otentisitas hadis.<br />

Pengaruh Pemikiran Goldziher<br />

Bagaimanupun juga, ternyata pemikiran orientalis Yahudi Ignaz Goldziher ini<br />

berpengaruh luas. Bukan hanya dikalangan orientalis saja, melainkan juga kalangan<br />

pemikir muslim. Sebut saja misalnya Ahmad Amin. Seorang pemikir muslim kenamaan<br />

dari Mesir ini dalam bukunya Fajr al-Islam banyak terkecoh oleh teori-teori Goldziher<br />

dalam mengeritik hadis. 214 Begitu pula seorang yang bernama Mahmud Abu Rayyah,<br />

juga berasal dari Mesir, dalam bukunya Adhwa 'ala al-Sunnah al-Muhammadiyah ia juga<br />

banyak mengikuti metode-metode Goldziher. Bahkan Abu Rayyah lebih sadis dalam<br />

membantai ahli-ahli hadis dibanding Ahmad Amin. 215<br />

Yang tidak kalah menariknya adalah pandangan seorang ulama kontemporer,<br />

Syekh Muhammad al-Ghazali. Baik dalam bukunya al-Sunnah an-Nabawiyah baina Ahl<br />

al-Fiqih wa Ahl-hadits maupun dalam diskusi-diskusi yang diadakan di Kairo dan lainlain,<br />

beliau banyak melakukan kritik hadits dengan prinsip-prinsip yang juga dipakai<br />

oleh kalangan orientalis seperti Ignaz Goldziher, meskipun tidak dapat dikatakan bahwa<br />

beliau terkecoh seratus persen dengan teori-teori orientalis. 216<br />

Seperti disebut di depan, untuk menyanggah pemikiran-pemikiran mereka yang<br />

terpengaruh kaum orientalis ini adalah telah menyiapkan orang-orang-Nya. Pemikiran<br />

Ahmad Amin dan Abu Rayyan banyak dibantah oleh prof. DR. Muhammad Musthafa<br />

Azami dalam bukunya Dirasat fi al-Hadits an-Nabawi wa Tarikh Tadwinih. Sementara<br />

pemikiran Syekh Muhammad al-Ghazali juga ramai disanggah ulama yang lain antara<br />

lain Syekh Salman al-Audah dalam kitabnya Hiwar Hadi' ma'a Muhammad al-Ghazali, Dr.<br />

Syekh Rabi bin Hadi al-Madkhali dalam kitabnya kasyf Mauqif al-Ghazali min al-Sunnah<br />

wa Ahliha wa Naqd Ba'dh Ara'ihi, dan Syekh Shalih Al-Syeikh dalam kitabnya al-Mi'yar li<br />

'Ilm al-Ghazali fi Kitabihi al-Sunah al-Nabawiyah.<br />

Motivasi dan Pendekatan<br />

Motivasi yang melandasi Goldziher meneliti hadis dianggap sebagai upaya untuk<br />

meruntuhkan kepercayaan umat Islam terhadap kredibilitas Imam Bukhari yang selama<br />

ini telah terbina kokoh sejak abad ketiga hijriah. Tuduhan Goldziher tentang<br />

keraguannya terhadap otentisitas hadist didasarkan karena tidak adanya peninggalan<br />

tertulis dan larangan penulisan hadist semenjak Nabi, dan Goldziher pun<br />

menggambarkan kondisi masyarakat pada saat itu belum memiliki kemampuan cukup<br />

untuk memahami dogma-dogma keagamaan, masyarakat pada saat itu masih buta huruf<br />

214 Ali Mustafa Yaqub, Imam Bukhari dan Metodologi Kritik dalam Ilmu Hadits, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1992,hal.29-30.<br />

215 M.M. Azami, Dirasat fi al-hadis al-Nabawi wa Tarikh Tadwinih, Beirut: al-Maktab al-Islami, 1980, i/24-32.<br />

216 Muhammad Al-Ghazali, Al-Sunnah al-Nabawiyah baina ahl-Fiqih wa ahl-Al-hadits, Bairut: Dar al-syuruq, 1980, hal. 26-27, dalam Yaqub,<br />

Op.Cit., hal.30-31.<br />

Kajian Orientalis terhadap al-Qur’an dan Hadis 114

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!