KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR
KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR
KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
sejumlah tafsir Al-Quran modern maupun lama yang telah ditawarkan oleh penerbitpenerbit<br />
Mesir selama decade-dekade yang lalu, dan tanpa terkecuali juga dengan<br />
perhatian masyarakat yang sangat luas terhadap karya karya tersebut. 126 Kenyataan<br />
inilah yang mendorongnya kemudian untuk meneliti persoalan tafsir modern di Mesir.<br />
Motivasi lain yang menambah Jansen untuk menekuni dunia tafsir adalah<br />
kurangnya kepustakaan Barat menyediakan literature tentang beberapa aliran dalam<br />
penafsiran Al-Quran. Kenyataan ini menjadi faktor yang mendorong Jansen untuk<br />
mengadakan kajian terhadap koleksi tafsir Al-Quran di Mesir, karena banyaknya koleksi<br />
tafsir yang di wilayah tersebut yang belum tersentuh oleh peneliti Barat. Sebenarnya,<br />
mulai akhir dekade enampuluhan Universitas Leiden memiliki J. Brugman sebagai salah<br />
seorang spesialis budaya dan sastra Timur Tengah yang melahirkan doktor doktor muda<br />
untuk spesialis wilayah mesir dan sekitarnya. Di tangannyalah Jansen menjadi anak<br />
didik yang berada di bawah bimbingannya.<br />
Pemikiran Jansen dalam Tafsir<br />
Tafsīr al-Qurān sebagai sebuah karya senantiasa berhubungan dengan pemikiran<br />
penulisnya dan latar belakang sosial historis yang melingkupi lahirnya karya tafsir<br />
tersebut. Untuk itu, diperlukan analisis untuk memetakan kecenderungan atau corak<br />
yang mendominasi karya tafsir tersebut berdasarkan kecenderungan penafsirnya serta<br />
konteks sosial historis yang melingkupinya. Dengan diketahuinya corak dari Tafsīr fī<br />
Zhilāl al-Qurān, maka akan dapat dilakukan analisis terhadap substansi penafsirannya;<br />
sehingga diketahui konsep Tafsīr fī Zhilāl al-Qurān mengenai good government.<br />
Pengkaji tafsir memang banyak yang meragukan apakah Tafsīr fī Zhilāl al-Qurān<br />
layak dikategorikan sebagai sebuah karya tafsir yang menggunakan sejumlah kaidah<br />
baku dan metode penafsiran al-Qurān pada umumnya. Jansen yang meneliti karya-karya<br />
tafsir al-Qurān di masa Mesir modern menyatakan bahwa karya tafsir Sayyid Quthb,<br />
Tafsīr fī Zhilāl al-Qurān hampir-hampir bukan merupakan tafsir al-Qurān dalam<br />
pengertiannya yang ketat, tetapi lebih merupakan kumpulan besar khutbah-khutbah<br />
keagamaan. 127<br />
Menurut Jansen dalam bukunya yang dalam edisi Indonesia-nya berjudul<br />
Diskursus Tafsir al-Qur’an Modern, model penafsiran Tanthawi cukup mempengaruhi<br />
sebagian besar masyarakat ketika itu, bahkan hingga kini, terutama bagi mereka yang<br />
bergerak di bidang ilmu alam, fisika, biologi dan sebagainya. Namun begitu, tetap saja<br />
ada sekelompok orang yang justru menyerang pendapat-pendapat Tanthawi. Seranganserangan<br />
itu dijawabnya dengan senyum dan hujjah intelektual. 128<br />
Pada masa tafsir modern, tafsir yang orisinil, baru, dan unik adalah tafsir milik<br />
Muhammad Abduh. Dianggap baru karena Abduh menyuguhkan penjelasannya agar<br />
mudah dipahami oleh orang awam. Berbeda dengan tafsir sebelumnya yang hanya<br />
menyuguhkan uraian disiplin keilmuan si penafsir. Menurut Jansen, tafsir pada<br />
126 J.J.G. Jansen. Diskursus Tafsir al-Quran Modern. Yogyakarta. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1997, h. 2.<br />
127 http:/munirulabidin.wordpress.com/2011/08/19/latar-historis-penulis-tafsir-fi-tafsir-fi-zhilal-al-quran<br />
128 Jansen, J.J.G. Diskursus Tafsir al-Quran Modern (Terj).Yogyakarta: Tiara Wacana<br />
Kajian Orientalis terhadap al-Qur’an dan Hadis 75