KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR
KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR
KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
juz kedua tahun 1890. Pada tahun 1900, ia membuat makalah dengan judul Islam dan<br />
Agama Persia yang berbicara tentang pengaruh agama terhadap kekuasaan. Karya lain<br />
Goldziher adalah al-Mua’ammarin Abi Hatim as-Sijistani (1899), dan yang paling<br />
fenomenal adalah karyanya yang berjudul Muhadharat fi al-Islam (Heidelberg, 1910)<br />
dan Ittijahat Tafsir al-Quran ‘inda al-Muslimin (Leiden, 1920).<br />
Motivasi Ignaz Goldziher<br />
Sosok yang paling pas disebut sebagai “dedengkot” orientalis yang mengkaji religiusitas<br />
Islam secara spesifik dan mendalami kajian spiritual secara umum adalah Ignaz<br />
Goldziher. 101 Dengan penuh dedikasi dan semangat pantang menyerah Goldziher sangat<br />
pintar dan mampu memahami seluk beluk al-Quran, bahkan sampai dengan perbedaan<br />
qira’atnya. Dengan demikian, motivasi Goldziher dalam mengkaji dunia Islam secara<br />
umum adalah motivasi keagamaan. Alasannya dapat penulis uraikan sebagai berikut:<br />
1. Mencemarkan aqidah Islam<br />
Dengan berbagai karyanya, Goldziher sangat lantang dalam usaha merusak<br />
aqidah Islam dengan mengatakan Islam cenderung lebih dekat kepada Judaisme. 102<br />
Menurut penulis sangat wajar jika Goldiher berkata demikian mengingat latar belakang<br />
Goldziher yang lahir dari darah Yahudi.<br />
2. Meragukan al-Quran<br />
Goldziher dalam bukunya yang membahas qira’at, 103 dianggap telah melakukan<br />
penyimpangan yang sangat jauh, mengabaikan petunjuk yang benar, dengan sengaja<br />
mementahkan kebenaran al-Quran. 104 Kemudian di tahun 1927, sejalan dengan<br />
pemikiran Goldziher, Alphonse Mingana menyatakan “Sudah saatnya sekarang untuk<br />
melakukan studi kritis terhadap teks al-Quran sebagaimana telah kita lakukan terhadap<br />
kitab suci Yahudi yang berbahasa Ibrani-Arami dan kitab suci Kristen yang berbahasa<br />
Yunani.” 105 Mereka terpaksa menerima kenyataan pahit bahwa Bible yang ada ditangan<br />
mereka terbukti tidak asli. Terlalu banyak campur tangan manusia di dalamnya,<br />
sehingga sukar dibedakan mana yang benar-benar wahyu dan mana yang bukan.<br />
Pendekatan dan Pemikiran Ignaz Goldziher<br />
Secara umum al-Quran adalah target utama serangan misionaris dan oreintalis Yahudi-<br />
Nasrani, setelah mereka gagal menghancurkan sirah dan sunnah Nabi saw. 106<br />
Pendekatan kajian Goldziher terhadap al-Quran tidak sebatas mempertanyakan<br />
101 Abdurrahman Badawi, Ensiklopedi Tokoh Orientalis, (Jogjakarta, LKIS 2003) hal. 128.<br />
102 Syamsudin Arif, Oreintalis dan Diabolisme pemikiran, (Jakarta, Gema Insani 2008) hal. 9.<br />
103 Goldziher menulis buku yang mengkritik qira’at al-Quran, dan buku tersebut telah diterjemahkan dalam bahasa arab oleh Ali Hasan<br />
Abdul Qadir dan Abdul Halim an-Najar. Lihat Sayid Agil Munawar dan Abdul Rahman Umar, Orientalis menggugat al-Quran (Semarang, PT.<br />
Karya Toha Putra)<br />
104 Syeh Abdul Fattah Abdul Ghani al-Qodli, Al-qira’at Fi Nazhar al-Mustasyriqiin wa al-Mulhidin (diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia<br />
oleh Sayid Agil Husin Munawar dan Abd Rahman Umar (Semarang, PT. Karya Toha Putra, tt), hal. 9.<br />
105 Syamsudin Arif, Oreintalis dan Diabolisme pemikiran, (Jakarta: Gema Insani 2008) hal. 3.<br />
106 Ibid., hal.7.<br />
Kajian Orientalis terhadap al-Qur’an dan Hadis 66