KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR
KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR
KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Kata Pengantar<br />
Bismillahirrahmanirrahim.<br />
Buku ini adalah hasil dari sebuah proses perkuliahan selama satu semester dengan<br />
nama mata kuliah yang sama dan diadakan bagi para mahasiswa semester 7 program<br />
studi Tafsir Hadis di Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Fokus<br />
kajiannya cukup menantang, yaitu tentang fenomena iklim akademik Barat dalam<br />
melakukan upaya pengkajian terhadap al-Qur’an dan Hadis. Bagi sebagian kalangan,<br />
kenyataan ini dianggap kontroversial, lantaran mereka yang disebut dengan julukan<br />
orientalis ini adalah kelompok ilmuwan non-muslim, sementara materi penelitian yang<br />
mereka kaji adalah dua sumber pokok ajaran Islam. Ada sedikit rasa risih di sebagian<br />
kalangan umat Islam, ketika kitab al-Qur’an mereka yang suci disentuh oleh tangan<br />
peneliti yang bukan muslim, bahkan kritik yang mereka bangun kadang terasa<br />
memerahkan telinga. Akibatnya, orientalisme ----terutama yang terkait dengan upaya<br />
pengkajian terhadap al-Qur’an dan Hadis, kerap mendapatkan penilaian buruk, bahkan<br />
ditolak mentah-mentah.<br />
Padahal dengan apapun al-Qur’an dikaji, oleh siapapun, bagaimanapun hasilnya,<br />
dan bahkan seburuk apapun temuan mereka, maka dapat dipastikan bahwa kesucian<br />
dan kebenaran al-Qur’an yang diyakini oleh kaum muslimin tidak akan berkurang<br />
sedikitpun. Sejak saat pertama kali diturunkan penolakan terhadap al-Qur’an sudah<br />
terjadi. Kesangsian terhadap kebenaran al-Qur’an dan klaim kenabian Muhammad<br />
merebak. Namun, hal tersebut tidak mengurangi sedikitpun keyakinan kaum muslimin<br />
terhadap keaslian wahyu al-Qur’an. Dari sinilah keberanian kita sebagai peneliti muslim<br />
ditempa, ketika membaca buku ini, untuk mendengar kritik-kritik yang pedas dari<br />
kalangan orientalis, sepedas caci-maki kaum Quraisy, suku-suku Arab lain, dan<br />
kelompok-kelompok Yahudi Madinah yang menolak masuk Islam pada masa lalu.<br />
Sudah sejak lama Barat menaruh perhatian besar terhadap kajian-kajian<br />
ketimuran, khususnya tentang Islam, dan lebih khusus lagi kajian mereka terhadap al-<br />
Qur’an dan Hadis. Upaya ini dimulai sejalan dengan banyaknya karya-karya kesarjanaan<br />
Islam yang diboyong ke Eropa. Sumber-sumber bacaan tersebut kemudian menjadi<br />
pusat perhatian para peneliti gereja, sejalan dengan meningkatnya beragam<br />
kepentingan Barat terhadap dunia Timur umumnya, dan dunia Islam secara khusus.<br />
Dengan mempelajari sumber ilmu masyarakat Islam, maka Barat mulai berharap untuk<br />
dapat “meraih” manfaat bagi kepentingan mereka. Di satu sisi mereka mengagumi<br />
khazanah keilmuan dunia Timur yang menjadi sumber inspirasi bagi kemajuan,<br />
sebagaimana mereka juga terobsesi untuk dapat “menguasai” dunia Timur melalui jalur<br />
kolonisasi. Di sinilah peran ganda Barat dalam pengembangan ilmu-ilmu ketimuran atau<br />
orientalisme dimulai.<br />
Apapun temuan yang didapatkan dalam iklim kesarjanaan Barat, khususnya<br />
dalam kajian mereka terhadap al-Qur’an dan Hadis, janganlah dianggap sebagai produk<br />
jadi yang siap pakai. Bukan informasinya yang harus kita telan, tetapi bagaimana cara<br />
mereka berfikir sehingga mendapatkan temuan itu. Tentu saja kita tidak akan<br />
Kajian Orientalis terhadap al-Qur’an dan Hadis 5