KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR
KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR
KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Stefan Wild, 21 dan masih banyak lagi nama-nama yang banyak memberikan kontribusi<br />
pada perkembangan kajian hermeneutika al-Qur’an dengan beragam coraknya. 22<br />
Kajian Hadis<br />
Orietalis pertama yang menaruh minat cukup besar dalam bidang kajian hadis adalah<br />
Ignaz Goldziher. Di sini, pengaruh Goldziher bagi sarjana-sarjana Barat belakangan<br />
dalam bidang kajian hadis juga cukup kental, ketika di tahun 1890 ia menerbitkan<br />
Muhammedanische Studien. Dalam volume ke-2 bukunya tersebut, ia menegaskan<br />
tesisnya bahwa hadis lebih merefleksikan kontroversi hukum maupun doctrinal selama<br />
dua abad setelah kematian Muhammad, bukan kata-kata Muhammad sendiri. Selain itu,<br />
Ignaz Goldziher juga sangat meyakin bahwa keaslian hukum Islam berutang kepada<br />
hukum-hukum Romawi. 23 Tonggak sikap skeptic yang dicanangkan Goldziher dalam<br />
menilai hadis ini memberi pengaruh sangat kuat bagi pandangan kesarjanaan Barat<br />
terhadap tradisi kenabian pada masa-masa selanjutnya.<br />
Kritik terhadap hadis juga disuarakan oleh sejawat Goldziher, Christiaan Snouck<br />
Hurgronje. Dari korespondensi yang dilakukan oleh dua sejawat ini, nampak bahwa<br />
Snouck begitu ingin mengikuti jejak sejawatnya tersebut, terutama ketika ia mendengar<br />
kabar bahwa Goldziher berhasil mengunjungi Mesir bahkan sampai masuk lebih dalam<br />
lagi di tanah Syria. Inilah yang membuatnya melakukan langkah yang menghebohkan<br />
dengan menyatakan diri sebagai seorang muslim. Meski dipertanyakan ketulusannya<br />
ketika ia mengucapkan ikrar keislamannya, namun dengan menyatakan keislaman<br />
(izharul Islam), maka satu langkah terbuka baginya untuk mengunjungi kota suci<br />
Makkah, sebuah langkah yang tidak bisa dilakukan orientalis lain selama masih<br />
memegangi agama lama mereka. Mengikuti skeptisisme Goldziher, sangat nampak<br />
bahwa pendapat Snouck tentang hadis memiliki beberapa kemiripan dengan<br />
sejawatnya. Menurut Snouck, sebagian besar hadis dibuat oleh kaum muslimin sendiri,<br />
ia mengatakan,“Pada abad pertama hijrah, tidak ada orang yang bisa bermimpi selain<br />
menerima sebuah doktrin atau sebuah perintah selain dengan menyebarkan hadis.<br />
18 Fred M. Donner professor bidang kajian sejarah Timur Dekat di Institut Studi Ketimuran Department of Near Eastern Languages &<br />
Civilizations at the University of Chicago (USA). Salah satu karyanya adalah Narratives of Islamic Origins: The Beginnings of Islamic Historical<br />
Writing (Princeton: Darwin Press, 1997) dan “From believers to Muslims: Communal self-identity in the early Islamic community,” Al-<br />
Abhath 50–1 (2002–3), 9–53.<br />
19 Gabriel Said Reynolds adalah asisten professsor kajian Islam dan teologi pada University of Notre Dame (USA). Beberapa karyanya adalah<br />
A Muslim Theologian in the Sectarian Milieu: ʿAbd al-Jabbār and the Critique of Christian Origins (Leiden 2004), dan The Qurʾān in Its<br />
Historical Context (London, 2008).<br />
20 Professor Gregor Schoeler memangku jabatan sebagai ketua bidang kajian Islam di Universitas Basel (Switzerland). Fokus kajian<br />
penelitiannya selain bahasa Arab, juga sastra Persia, sejarah Islam awal, seperti biografi Nabi Muhammad, warisan lama dan transmisi ilmu<br />
pengetahuan dalam Islam. Salah satu karyanya adalah sebagai editor untuk The Oral and the Written in Early Islam, London and New York<br />
2006; Die ältesten Berichte über das Leben Muhammads (bersama A. Gorke), Princeton 2008; The Genesis of Literature in Islam. From the<br />
Aural to the Written, Edinburgh 2009.<br />
21 Stefan Wild adalah seorang professor emeritus untuk kajian filologi bahasa-bahasa Semit dan kajian Islam di Universitas Bonn. Selain ahli<br />
dalam bidang kajian al-Qur’an dan sastra klasik dan modern Arab, ia juga ahli dalam bidang leksikografi bahasa Arab klasik. Beberapa<br />
karyanya adalah sebagai editor Self-Referentiality in the Qurʾan (2006) dan co-editor untuk Die Welt des Islams: International Journal for<br />
the Study of Modern Islam (Leiden).<br />
22 Beberapa nama lain yang bisa disebutkan di sini adalah Martin Wittingham (2007) yang mengkaji penafsiran al-Ghazali dalam teori dan<br />
praktik, Kristin Zahra Sand (2006), dan Annabel Keeler (2006), Marcia Hermansen (1998).<br />
23 http://en.wikipedia.org/wiki/Ignaz_Goldziher diakses 15-09-2011. Gagasan ini ditolak oleh Patricia Crone yang mengatakan bahwa ide ini<br />
secara karakter sangat lemah. lihat Patricia Crone. Roman, Provincial and Islamic Law. Cambridge University Press: Cambridge, 2002, p. 3.<br />
Kajian Orientalis terhadap al-Qur’an dan Hadis 23