04.05.2013 Views

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Metodologi Rippin<br />

Berdasarkan penjelasan di atas, sangat jelas bahwa Rippin adalah pendukung<br />

metodologi analisis literer (literary analisis). Seperti Wansbrough, dia, pada sebagian<br />

besar karyanya, senang meneliti satu konsep atau terma tertentu. Umpamanya, kata<br />

nahnu (kami) atau ana (saya), atau wajh Allah (wajah Allah) dalam al-Qur’an.<br />

Namun demikian, berbeda dari analisis maudhu'i (thematic) seperti dalam karyakarya<br />

M. Quraish Shihab atau mahasiswanya di Program Pasca Sarjana UlN, Rippin<br />

mendekati suatu kata atau istilah berdasarkan karya historisitas penulis muslim awal,<br />

kendati hanya pada literatur yang dia dapat akses (maksudnya, tentu masih banyak<br />

karya yang belum tersingkap atau terakses olehnya), seperti yang dia akui sendiri:<br />

”undoubtedly more texts do exist, most especially from the twelfth/eighteenth century<br />

onwards.” (“Tidak diragukan lagi masih banyak teks yang sudah tersedia, lebih<br />

khusus lagi pada abad dua belas Hijriah/delapan belas Masehi dan seterusnya”. Rippin,<br />

1985. p. 2). Dia juga hanya mernbatasi dirinya pada karya-karya Arab, kalau toh ada<br />

dari Persia hanya segelintir saja, Bahasa Turki dan bahasa Muslim lainnya belum<br />

sempai dia gunakan.<br />

Andrew Rippin merupakan murid dari John Wansbrough dan dia banyak<br />

mengutip pendapat Wansbrough juga membela pendapat Wansbrough, inilah mungkin<br />

motivasi yang melatarbelakangi Rippin dalam pendekatanya tentang al-Qur’an.<br />

Sikap<br />

Pandangan kami mengenai hal ini bahwa betapapun naifnya Rippin menolak<br />

pendekatan sejarah, namun patut juga kita renungkan secara jernih tanpa apriori apa<br />

yang ia ajukan sebagai pendekatan kritik sastra terhadap al-Qur’an. Hal ini senada<br />

dengan pentingya pendekatan tersebut di samping pendekatan sejarah, seperti<br />

dikuatkan dengan pernyataan bahwa semua produk pemikiran dalam khazanah Islam<br />

tidak lebih dari produk sejarah yang tidak bisa mengelak dari ruang dan waktu. Namun,<br />

Rippin tidak menyadari tentang teori periwayan yang dikenal dalam dunia islam. Bahwa<br />

proses periwayatan bukan hanya saja secara lafdzi akan tetapi juga secara maknawi.<br />

Inilah kami kira salah satu yang luput dicermati oleh Rippin.<br />

Kajian Orientalis terhadap al-Qur’an dan Hadis 108

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!