04.05.2013 Views

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

agaknya dapat dilakukan pada tema-tema nonteistik, kata orang Budha. Didukung oleh<br />

para ahli teologi Kristen, Tuhan itu selalu sama, perbedaan pada setiap agama terjadi<br />

lewat respon manusia terhadap Tuhan, namun hal ini terlalu memudahkan masalah,<br />

karena Tuhan tidak pernah dipahami sebagai Diri-Nya sendiri, melainkan sebagai yang<br />

melihat aktivitas dan misterinya dalam kehidupan kultur kita. Itu berarti bahwa ketika<br />

mereka memahami Tuhan, maka mereka nyatakan pada tema-tema kulturnya, yakni,<br />

dalam bahasanya dan kategori-kategori nalarnya sendiri dan hal ini dinyatakan benar<br />

apabila penadapat mereka besumber dari apa yang diterima oleh nabi-nabi.<br />

Dalam untaian sejarah diceritakan bahwa agama berkembang setelah turunnya<br />

ilmu kepada nabi Ibrahim terus kepada keturunannya, kemudian di lanjutkan dengan<br />

perintah Tuhan kepada Musa supaya meninggalkan daerah Mesir untuk pindah ke<br />

Yarussalem yang sekarang lebih dikenal dengan agama Yahudi, kemudian dilanjutkan<br />

lagi dengan penyatuan manusia dibawah kepemimpinan raja David (Dawud), sehingga<br />

dari situ berkembanglah agama-agama di dunia ini seperti Confisius di Cina, Budha di<br />

India, Yahudi di Israel, dan Zoroaster di Persia. 420 Mengutip terhadap sejarah agama<br />

Kristen tentang John si pembabtis (Yahya) dan Yesus (Isa) tentang pengakuan Yesus<br />

sebagai Tuhan, merupakan suatu hal yang sulit bagi umat Kristen untuk memberi<br />

penjelasan tentang Yesus yang pantas bagi pencantuman sejarah agama dunia, dimana<br />

semua agama diperlakukan sebagai berada pada dasar pijakan yang sama yaitu berasal<br />

dari Tuhan yang Satu.<br />

Untuk mengenali versi sejarah setiap agama di dunia akan menjadi lebih baik jika<br />

mengatakan bahwa pencapaian dengan kematian Yesus itu adalah untuk membuka<br />

perjanjian baru atau membuka bentuk hubungan baru antara Tuhan dan bangsa<br />

manusia yang menekankan kepada cinta kasih Tuhan bagi semua. Untuk mewujudkan<br />

hal ini secara teologis, gereja didirikan, kemudian kepercayaan ini berkembang sampai<br />

empat abad lamanya Kristen menjadi agama resmi Kerajaan Romawi. 421<br />

Dalam pada itu, agama-agama Asia sebelah timur dan selatan sedang tumbuh dan<br />

berkembang. Agama Kristen juga menyebar ke arah timur, namun jurang pemisah<br />

antara perkembangan umat Kristen Yunani yang terkena proses Hellenisme Romawi<br />

atau Kerajaan Byzantine dan Semitik dan umat Kristen yang tidak terkena Helenisasi di<br />

batas-batas ketimurannya. Dalam situasi begini, walaupun hal itu dapat dipahami secara<br />

terperinci, ada ruang lingkup prakarsa ilahi dalam urusan-urusan manusia dan ini<br />

terjadi melalui Nabi Muhammad SAW. Dalam ekspansi Islam, sebagian dari itu dapat<br />

dikembalikan kepada karakter Abrahamis secara inherennya dan sebagian kepada<br />

kesaksian pada beberapa bentuk Kristiani. Kemudian pada abad kedua puluh gerakangerakan<br />

populasi yang berskala luas itu telah mengambil tempat yang akan memperkuat<br />

agama-agama tersebut memahami problema-problema kemajemukan agama, problemaproblema<br />

dari agama-agama untuk hidup berdampingan secara damai.<br />

Solusi-solusi utama dari problema-problema kontemporer itu terletak pada<br />

tema-tema misi dan dialog. Tiap-tiap agama berikhtiar untuk memasukkan agama lain,<br />

atau apakah agama-agama itu mengajak untuk dialog? Ada tiga kemungkinan, yaitu: (1)<br />

420 Ibid. hlm. 127-128<br />

421 Ibid. hlm. 129<br />

Kajian Orientalis terhadap al-Qur’an dan Hadis 190

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!