KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR
KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR
KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
angkasa bebas, tidak ada yang menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada<br />
yang demikian itu terdapat tanda-tanda kebesaran Tuhan bagi orang-orang yang<br />
beriman (QS. Al-Nahl : 79). Menurut Bucaille, kita dapat merasakan hubungan antara<br />
ayat-ayat yang menekankan ke bersandaran kelakuan burung kepada pengaturan Tuhan<br />
dengan hasil-hasil penyelidikan ilmiah yang menunjukan kemahiran beberapa jenis<br />
burung dalam mengatur kepindahan mereka dari satu daerah ke daerah lain. Memang<br />
hanya adanya program kepindahan yang terdapat dalam watak sesuatu macam<br />
binatanglah yang dapat menjadikan binatang-binatang itu mengerti trayek yang sukar<br />
dan berbelit-belit bagi burung muda yang tidak punya pengalaman dan tak punya orang<br />
yang menunjukan jalan, serta dapat pula kembali pada tanggal yang pasti kepada tempat<br />
asal mulanya.<br />
Dalam bukunya, kekuatan dan kelemahan (Paris, 1972), Prof. Hamburger<br />
menyebutkan contoh yang masyhur mengenai burung di lautan Pasifik dan perjalanan<br />
perpindahannya yang membentuk angka 8 dan mencapai jarak 25.000 km. Perjalanan<br />
itu ditempuh dalam waktu kurang lebih enam bulan dan perjalalan kembali ditempuh<br />
dengan waktu sama (selisih waktu paling lama satu minggu). Para ahli sudah mengakui<br />
bahwa petunjuk-petunjuk yang kompleks untuk perjalanan itu telah tertulis dalam sel<br />
syaraf burung-burung tersebut. Memang hal-hal tersebut sudah teratur. 162<br />
3. Tentang Banjir Nuh<br />
Riwayat Qur’an Tentang Banjir, menurut Bucaille, menyajikan versi keseluruhan<br />
yang berlainan dan tidak menimbulkan kritik dari segi sejarah. Qur’an tidak<br />
memberikan riwayat Banjir yang kontinyu. Beberapa ayat membicarakan hukuman<br />
yang diberikan depada umat Nabi Nuh. Riwayat yang paling lengkap adalah surat Huud<br />
(11) ayat 25 s/d 49. Surat 71 yang dinamakan surat Nuh menceritakan Nuh yang<br />
memberikan nasehat kepada umatnya, begitu juga surat Asy-Syu’araa’ (26) ayat 105 s/d<br />
112.<br />
Tetapi sebelum menyelidiki kejadian itu, agaknya kita perlu menempatkan banjir<br />
yang diriwayatkan oleh Qur’an dalam hubungannya dengan hukuman-hukuman Tuhan<br />
yang dikenakan kelompok-kelompok yang salah karena menyalahi perintah-Nya. Jika<br />
Bibel menceritakan Banjir Dunia untuk menghukum seluruh kemanusiaan yang tidak<br />
patuh, sebaliknya al-Qur’an, menurut Bucaille, menceritakan bermacam-macam<br />
hukuman yang dikenakan kepada kelompok-kelompok tertentu. 163 Dengan begitu,<br />
maka Qur’an menggambarkan banjir sebagai suatu hukuman yang khusus untuk kaum<br />
Nuh saja. Ini merupakan perbedaan pertama yang pokok antara kedua riwayat. 164<br />
Perbedaan pokok kedua adalah bahwa Qur’an tidak menempatkan Banjir dalam suatu<br />
waktu dan tidak menerangkan berapa lama Banjir itu berlangsung.<br />
Sementara itu, sebab-sebab banjir hampir sama, baik dalam Bible maupun al-<br />
Qur’an. Riwayat Sakerdotal (Kejadian 7, 11) menyebutkan dua hal: sumber-sumber<br />
memancarkan air banyak sekali, dan langit-langit mencurahkan lautan-lautan;<br />
162<br />
Maurice Bucaille, Bibel, Qur’an dan Sains Modern, terj:M. Rosyidi,(Jakarta:Bulan Bintang, 1994), hal. 227<br />
163<br />
Surat al-Furqaan (25) ayat 35 s/d 39, dan Surat al-A’raaf (7) ayat 59 s/d 93 mengingatkan kepada hukum-hukum Tuhan yang menimpa<br />
kaum Nuh. ‘Ad, Tsamud, Lut dan Madyan secara terpisah.<br />
164<br />
Maurice Bucaille, Bibel, Qur’an dan Sains Modern, terj: M. Rosyidi, (Jakarta: Bulan Bintang, 1994), h. 202.<br />
Kajian Orientalis terhadap al-Qur’an dan Hadis 86