04.05.2013 Views

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Salah satu kritik yang dapat disebutkan adalah bahwa kultur ilmu pengetahuan<br />

sering kali digunakan untuk meraih kekuasaan, bukan ilmu pengetahuan untuk hidup.<br />

Hal ini sangat kontras dengan kultur keagamaan dimana agama-agama di dunia ini<br />

memperhatikan ilmu pengetahuan untuk hidup. Hanya kultur agama saja yang<br />

kontaknya dekat dengan kultur intelektual barat yang sekuler, yang telah menjadi<br />

Kristen. Banyak pemikir Kristen mencoba untuk memahami pokok-pokok pasca<br />

Pencerahan dengan kultur intelektual sekuler barat, sungguhpun tidak ada pemikir yang<br />

mengatur sedemikian jauh, untuk melahirkan hal ini dalam suatu bentuk yang telah<br />

diterima secara luas oleh umat Kristiani. Walaupun Kristen itu sendiri ditolak oleh<br />

sebagian Barat terdidik dan non-Kristen Barat yang melihat pada masalah-masalah<br />

pokok sekuler.<br />

Apa yang dikatakan menuju titik tersebut, adalah pandangan intelektual Barat,<br />

masih tetap terbuka bagi para penganut agama dunia untuk melingkupi dengan sesuatu<br />

yang berasal dari kultur agama itu sendiri. Pandangan barat yang sekuler, sebagaimana<br />

adanya, adalah kerangka acuan dari dalam yang harus berperan, namun pada kerangka<br />

acuan ini baginya ada kesempatan untuk meniadakan keberadaan hidupnya sendiri.<br />

Seperti kesulitan para intelektual tentang agama dewasa ini yang dirasakan oleh umat<br />

Kristen dan umat pemeluk agama lain, dalam memahami agama myth (mitos), simbol<br />

dan apa yang Watt sebut sebagai bahasa iconic. 415 Icon adalah representasi duadimensional<br />

pada suatu obyek tiga-dimensional dan merupakan sesuatu yang diketahui<br />

menjadi tidak memadai kecuali apabila diterima sebagai representasi realitas. Ini<br />

menjadikan bahasa icon itu kemungkinan dapat dipegangi, meskipun bahasa yang kita<br />

gunakan tentang realitas ilahiah itu adalah bahasa iconic, bahkan apa yang<br />

sesungguhnya kita perbincangkan tentang yang real (nyata). 416<br />

Akibat wajar dari apa yang Watt katakan adalah ketika ia menggunakan bahasa<br />

iconic, apa yang nampak menjadi perbedaan-perbedaan itu sesungguhnya perbedaanperbedaan<br />

yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Hal ini harus dijaga dengan sungguhsungguh<br />

dalam pikiran pada saat berusaha memperbandingkan agama-agama. Satu<br />

agama boleh jadi menyebut Tuhan sebagai “sesuatu yang seperti” seorang ayah dan<br />

orang lain dari ayah sebagai “sesuatu yang seperti” seorang ibu. Namun dua konsepsi itu<br />

apakah benar-benar berbeda? Kedua konsepsi itu tidak dapat diasumsikan begitu saja<br />

lantaran kedua konsepsi itu berbeda antara satu dengan yang lainnya ataupun malah<br />

identik. Konsepsi itu tergantung terhadap sikap persamaan yang tepat tentang seorang<br />

ayah atau seorang ibu, dan persamaan ini agar tidak dikhususkan. 417 Lebih lanjut<br />

meneruskan dari fakta bahwa bahasa agama itu secara luas adalah bahasa iconic<br />

lantaran dalam agama ini tidak ada kriteria intelektual yang memampukan orang<br />

memperbandingkan agama-agama tentang masalah kebenaran dan kesalahan, atau<br />

bahkan kebenaran yang relatif dan kesalahan yang relatif, 418 ketika manusia tidak dapat<br />

menentukan kebenaran atau kesalahan itu sendiri.<br />

415 Willian Mongomerry Watt, “Islam and Christianity Today,” (London, Routledge, 1983), hlm. 119<br />

416 Willian Mongomerry Watt, “Islamic Fundamentalism,” hlm. 81<br />

417 Willian Mongomerry Watt, “Titik temu Islam dan Kristen Persepsi dan salah persepsi,” hlm.<br />

418 Willian Mongomerry Watt, “Titik temu Islam dan Kristen Persepsi dan salah persepsi,” hlm, 120-122<br />

Kajian Orientalis terhadap al-Qur’an dan Hadis 188

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!