KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR
KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR
KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
gambaran yang jelas mengenai perkembangan tafsir modern di Mesir. Ia mencoba<br />
menggunakan klasifikasi baru: perspektif sejarah alam, perspektif filologi, dan<br />
perspektif praktis. 132 Pertanyaannya, apakah model tafsir seperti itu benar-benar<br />
memenuhi tujuan? Jawabananya, mungkin saja. Yang jelas, Jansen memang memiliki<br />
nilai lebih. Ia memotret perspektif tafsir yang belum pernah disentuh oleh para penulis<br />
sebelumnya, seperti perspektif feminis. 133<br />
Ketiga tipologi tafsir yang digagas Jansen dengan mengamati perkembangan<br />
tafsir modern di Mesir sebenarnya lagi-lagi bukan bentuk pemetaan berdasarkan<br />
kronologi waktu, melainkan pada kecenderungan penafsiran ittijahatut tafsir ditambah<br />
wilayah kajian yang lingkupnya terbatas di Mesir saja. 134<br />
Sikap terhadap Orientalisme<br />
Sudah menjadi kewajiban umat Islam untuk mengembalikan dan menjaga keaslian<br />
ajaran Islam. Ini memang pekerjaan besar tidak cukup jika dikerjakan segelintir orang.<br />
Yang dibutuhkan sekarang ini adalah kesadaran berpikir tentang Islam. Dan menurut<br />
penulis, kesadaran ini sebagai modal awal membangun peradaban Islam. Kesadaran<br />
berpikir itu juga meliputi strategi dan sikap kita melawan invasi pemikiran.<br />
Di sini kita mengetahui bahwasanya J.J.G Jansen ini banyak meneliti tentang tafsir<br />
tafsir yang ada di Mesir baik tafsir modern maupun tafsir yang ditulis oleh para ulama<br />
pada Abad abad sebelumnya baik tafsir yang ditulis oleh Dr. Aisyah Abdurrohman Binti<br />
as-Shati. Ia adalah wanita yang pertama yang menulis tafsir Al-Quran. dan dia juga<br />
mengatakan bahwa tafsir di Mesir ini perlu mendapat perhatian lebih daripada yang<br />
diperoleh sekarang ini.<br />
Terhadap gagasan para orientalis, agaknya kita tidak boleh terlalu percayay,<br />
karena banyak juga orientalis yang bermaksud menghancurkan agama Islam, serta ada<br />
pula yang ingin memurtadkan orang orang Islam, atau ada pula yang ingin menjadikan<br />
umat Islam ragu terhadap agamanya. Tetapi ada juga orientalis yang berjasa karena<br />
mereka telah melakukan penelitian dan menemukan ilmu-ilmu yang selama ini masih<br />
tersimpan tetapi berkat meraka meneliti itu maka terbukalah ilmu ilmu yang baru<br />
tersebut itu pun perlu kita hargai. Tetapi hal tersebut tidak bisa menafikan sikap kita<br />
untuk tetap mencurigai mereka, yang bukan saja tanpa alasan kita mencurigai mereka,<br />
karena mereka bukan muslim, dan mereka mempelajari agama Islam. Oleh karen itu kita<br />
harus hati hati kepada mereka. 135<br />
132 Jansen, J.J.G. Diskursus Tafsir al-Quran Modern (Terj) Yogyakarta: Tiara Wacana.<br />
133 http://tiarawacana.co.id/kat_infobuku.php?ID<br />
134 http://nazhroul.wordpress.com/2010/05/22<br />
135 Ahmad Abdul Hamid. Menyingkap Tabir Orientalisme, Jakarta: Pustaka Alkausar, 1993, h. 266.<br />
Kajian Orientalis terhadap al-Qur’an dan Hadis 77