KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR
KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR
KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Sacrificial worship "was not merely unnecessary, but rather superfluous, and not<br />
merely superfluous, but a mistaken view." Perhaps the most powerful memory of<br />
human and animal sacrifice in Jewish liturgy, the Akedah, recalled Abraham's trial<br />
with his son Isaac. 41<br />
Bukunya yang telah diterjemahkan dengan judul “Judaism and Islam” merupakan<br />
suatu karya monumental dengan menggunakan prespektif dan pendekatan baru yang ia<br />
kembangkan dari gagasannya mengenai Reformasi Yahudi. Di dalam essainya “Was hat<br />
Mohammed aus dem Judentume aufgenomen?” ia berkesimpulan bahwa hukum Fiqh<br />
Islam merupakan hasil derivasi dari Agama Yahudi (the Muhammadan law, which were<br />
derived from Judaism). 42 Lebih jauh lagi ia berkesimpulan bahwa Islam dan Kristen<br />
merupakan penjelmaan dari agama Yahudi tanpa menegasikan dirinya menjadi agama<br />
baru (Christianity and Islam possess the manifestation of Judaism... without establishing a<br />
new religion). 43 Dari sini dapat kita saksikan pengaruh yang sangat besar dari<br />
Wissenschaft des Judentums Abraham Geiger terhadap kesimpulan-kesimpulan akhir<br />
yang dihasilkan ketika ia mengkaji teks-teks keagamaan. Dan dari sini juga dapat kita<br />
saksikan secara jelas motivasi keagamaan Yahudi yang muncul dari kepercayaan Geiger<br />
ketika mengkaji Islam, dan menegaskan pengaruh dominan Semitik terhadap agama<br />
yang datang sesudahnya.<br />
Metode Historis-Kritis terhadap al-Qur’ân<br />
Di dalam essainya yang berjudul: “Was hat Mohammed aus dem Judentume<br />
aufgenomen?” ia menyimpulkan bahwa kosa kata seperti: Tâbût, Taurât, Jannatu ‘Adn,<br />
Jahannam, Ahbâr, darsa, Rabanî, Sabt, Ṭâghût, Furqân, Ma’ûn, Mathânî, Malakût berasal<br />
dari bahasa Ibrani. Selain itu, Geiger juga berpendapat al-Qur’an juga terpengaruh<br />
dengan Agama Yahudi ketika mengemukakan: (a) hal yang menyangkut keimanan dan<br />
doktrin agama, (b) peraturan-peraturan hukum dan moral, (c) pandangan tentang<br />
kehidupan. Selain itu, Geiger juga berpendapat cerita-cerita di dalam al-Qur’ân pun tidak<br />
lepas dari pengaruh Agama Yahudi. 44<br />
Adapun mengenai ayat-ayat al-Qur’ân yang mengecam Yahudi, Geiger<br />
berpendapat kecaman itu disebabkan Muhammad saw telah menyimpang dan salah<br />
mengerti terhadap doktrin-doktrin Agama Yahudi. 45 Geiger mendapatkan kesimpulan di<br />
atas setelah ia melakukan kajian Historis-Kritis terhadap al-Qur’ân dengan analisiskomparatif<br />
antara Yahudi dan Islam. Dalam analisisnya ini, Geiger memposisikan<br />
Yahudi sebagai otoritas yang lebih tinggi untuk menilai Islam, sehingga tidak<br />
mengherankan jika setiap doktrin Islam mengenai Yahudi dianggap sebagai<br />
41 Ibid.<br />
42 A. Geiger, Judaism and Islam, trans. F. M. Young, repr. with prolegomenon by M. Pearlman (New York: KTAV Publishing House, 1970,<br />
18981), p. xxix.dikutip dari: Andrew Rippin, Western Scholarship and The Qur’ân, The Cambridge Companion to Qur’an, ed: Jane Demmen<br />
McAuliffe. (Cambridge University Press, 2007), hal. 239.<br />
43 Susannah Heschel, Revolt of the Colonized: Abraham Geiger 's Wissenschaft des Judentums as a Challenge to Christian Hegemony in the<br />
Academy, (Duke University Press: New German Critique, No. 77. Summer, 1999). Hal. 71.<br />
44 Abraham Geiger, “What did Muhammad Borrow from Judaism?” dalam The Origins of The Koran, editor Ibn Warraq (New York:<br />
Prometheus Books, 1998). Hal. 165-126. Dikutip dari: Adnin, Metodologi Bible dalam Studi al-Qur’ân, 132.<br />
45 Ibid.<br />
Kajian Orientalis terhadap al-Qur’an dan Hadis 37