04.05.2013 Views

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Watt menyoroti bahwa cerita di atas dapat dikritik atas dasar beberapa alasan.<br />

Pertama, bahwa sampai Nabi wafat tidak ada catatan sah mengenai wahyu. Lebih lanjut<br />

Watt juga mengemukakan bahwa ada beberapa versi mengenai gagasan mengumpulan<br />

Qur’an, apakah dimulai pada masa Abu Bakar atau Umar. Kemudian, dengan mengutip<br />

pendapat Freidrich Schawally, Watt juga menyinggung bahwa para korban yang gugur<br />

dalam perang Yamamah adalah orang yang baru beriman (baru masuk Islam) bukan<br />

para huffaz. Kedua, pengumpulan al-Qur’an secara formal dan absah. Hal itu didasarkan<br />

bahwa Qur’an yang berada diberbagai daerah juga dianggap absah. Ketiga, Watt juga<br />

meragukan bahwa suhuf yang berada ditangan Hafsah adalah salinan resmi hasil<br />

revisi/pengumpulan Zaid, karena jika demikian, hal ini mustahil bila suhuf tersebut<br />

berpindah ke tangan orang lain di luar kepemilikan resmi, meskipun Hafsah adalah putri<br />

khalifah. Dari poin-poin kritik yang ditawarkan Watt, ia memberi ulasan bahwa tidak<br />

ada kegiatan pengumpulan mushaf pada masa khalifah Abu Bakar. 80 Pendapat lain yang<br />

disebutkan Leone Caentani pun juga demikian. Ia menganggap bahwa hadith yang<br />

menerangkan pengumpulan mushaf pada masa Abu Bakar adalah upaya untuk<br />

menjustifikasi pengumpulan mushaf yang dilakukan Utsman. 81<br />

Kritik yang ditawarkan Watt tentu tidak dapat dibenarkan secara langsung.<br />

Karena banyak perbedaan pendapat akan hal tersebut, seperti yang dikemukakan M.M.<br />

A’zami, sarjana Muslim yang konsen terhadap sejarah al-Qur’an. A’zami mengemukakan<br />

bahwa bahwa pasca pengumpulan mushaf selesai, Abu Bakar menyimpan suhuf tersebut<br />

sebagai arsip negara di bawah pengawasannya. Tentunya suhuf tersebut menjadi<br />

dokumen Negara, bukan perorangan, Hafsah. Mengenai kegiatan pengumpulan mushaf<br />

pada masa Abu Bakar yang menjadi keraguan Watt pun juga berbeda dengan apa yang<br />

dijelaskan oleh A’zami. Bahwa Abu Bakarlah yang memberi instruksi pada Zaid, agar jika<br />

ada yang hendak pengumpulkan mushaf maka ia harus membawa dua saksi. Karena hal<br />

ini akan menjamin otentisitas al-Qur’an. 82 Maka jelaslah bahwa kegiatan pengumpulan<br />

mushaf dimulai pada masa khalifah Abu Bakar.<br />

Sementara Taufik Adnan Amal, salah seorang yang juga menulis tentang sejarah<br />

al-Qur’an (dalam buku yang berjudul Rekonstruksi Sejarah al-Qur’an) memberikan<br />

beberapa perbedaan pendapat mengenai siapa khalifah yang pertama mengumpulkan<br />

al-Qur’an. Berbeda dengan M. M. A’zami, Taufik memaparkan pendapat yang menyebut<br />

bahwa khalifah Alilah yang pertama kali melakukan kegiatan pengumpulan al-Qur’an,<br />

hal tersebut didasarkan atas kedekatan Ali dengan Nabi. Meskipun sahabat lainnya juga<br />

demikian. Taufik mengutip riwayat al-Zanjani bahwa suatu ketika Nabi berkata pada Ali,<br />

“Hai Ali, al-Qur’an berada di belakang tempat tidurku, di atas suhuf. Ambil dan<br />

kumpulkanlah, jangan disia-siakan seperti orang Yahudi yang menyia-nyikan Taurat”.<br />

Perintah Nabi inilah yang kemudian membuat Ali tidak keluar rumah ketika Nabi wafat.<br />

Ketika orang-orang sedang disibukkan memilih khalifah pengganti, Ali menghabiskan<br />

waktu mengumpulkan mushaf. Tatkala Abu Bakar terpilih dan dibaiat menjadi khalifah,<br />

barulah Ali keluar seraya menunjukkan kepada para sahabat al-Qur’an yang sudah ia<br />

kumpulkan.<br />

80 W. Montgomery Watt, Bell’s Introduction to The Qur’an, Hlm 40-41.<br />

81 Adnin Armas, Metode Bibel Dalam Studi al-Qur’an Kajian Kritis, (Depok: Gema Insani, 2005). Hlm 86-7.<br />

82 Muhammad Mustafa al-A’zami, Sejarah Teks al-Qur’an: dari Wahyu sampai Kompilasi, (Depok: Gema Insani, 2005). Hlm 84-6.<br />

Kajian Orientalis terhadap al-Qur’an dan Hadis 56

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!