04.05.2013 Views

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

William St. Clair Tisdall (1859-1928) yang bertugas sebagai sekretaris Missionary<br />

Society dari Church of England di Isfahan, Iran, menyebutkan pengaruh luar lebih<br />

banyak lagi yang menjadi sumber bagi al-Qur’an. Oleh karena itu, menurut Tisdall,<br />

bukan saja ajaran Judaisme yang memberi pengaruh terhadap al-Qur’an, tetapi dalam<br />

The Sources of the Qur’an (1905) Tisdall menyebut pengaruh agama-agama lain<br />

termasuk dari kebiasaan bangsa Arab pra-Islam, cerita-cerita dari sekte-sekte heretik<br />

Kristen, serta sumber-sumber Zoroaster dan tradisi agama Hanif yang berkembang di<br />

Arabia pada masa awal Islam.<br />

Sebelum Watt, kritik terhadap tuduhan sebagian orientalis lama tentang<br />

ketidakaslian ajaran Islam juga diungkapkan oleh Tor Andare (1885-1947). Dalam<br />

bukunya Muhammed The Man and His Faith (1936), ia mengatakan bahwa<br />

perkembangan Islam menegaskan sebuah fakta bahwa kepribadian Muhammad sebagai<br />

seorang nabi menjadi sumber orisinal bagi terciptanya sebuah agama baru. Di sini, ia<br />

dengan lantang menolak anggapan orientalis sezamannya yang mengatakan bahwa<br />

gagasan Muhammad tidaklah orisinal. Andrae sebaliknya menegaskan bahwa seseorang<br />

tidak akan bicara tentang sebuah penemuan baru selama ia terlalu banyak menganggap<br />

Islam sebagai warisan lama keagamaan Yahudi dan Kristen. Tidak dipungkiri bahwa<br />

gagasan fundamental Islam (akidah, pen) dipinjam dari agama Yahudi dan Kristen,<br />

seperti yang kemudian terlihat bahwa agama Muhammad dalam bentuk ekspresi dan<br />

semangatnya sangat dekat terkait dengan ketaatan gereja-gereja Kristen Syria. Akan<br />

tetapi ini saja tidak lantas mendepak anggapan bahwa ajaran Muhammad tidak orisinal.<br />

Sebentuk agama baru seperti Islam bukan hanya terdiri dari seperangkat doktrin dan<br />

sistem ritual. Lebih tepatnya, menurut Andrae, Islam adalah sebuah energi spiritual,<br />

sebuah benih yang hidup, yang kemudian berkembang sesuai dengan kehidupannya<br />

sendiri dan menarik kehidupan spiritual lain ke dalam dirinya. Ringkasnya, ada cukup<br />

orisinalitas dalam pencapaian Muhammad terhadap perkembangan potensi spiritualitas<br />

pada masanya. Bahkan sekarang, setelah periode perkembangan selama 13 abad,<br />

menurutnya, kita masih melihat ketaatan Islam yang asli, sebuah keunikan yang diambil<br />

dari pengalaman spiritual pendirinya terhadap Tuhan.<br />

Beberapa orientalis lain yang memberikan pandangan lebih objektif tentang al-<br />

Qur’an, untuk menyebut beberapa sarjana Barat yang mengarang karya-karya umum<br />

tentang Islam juga menyebut pandangan mereka terhadap al-Qur’an. Di sini, para tokoh<br />

Barat seperti D. Margoliout dan H.A.R. Gibb patut disebut sebagai pelopor studi Islam<br />

dengan mengetengahkan istilah “Mohammedanism”. Buku Gibb Mohammedanism<br />

adalah sebuah pernyataan ulang (restatement) terhadap usaha terdahulu oleh D.S.<br />

Margoliouth yang menulis volume asli tentang Mohammedanism pada tahun 1911. Ia<br />

beralasan bahwa setelah 35 tahun berlalu, maka perlu diadakan “pernyataan ulang” atau<br />

“penulisan ulang” dan bukan sekedar mengedit kembali edisi aslinya. Rentang waktu<br />

yang menandai sebuah pergantian generasi memang meniscayakan adanya perubahan<br />

terhadap “dasar-dasar penilaian” (bases of judgement) akibat perubahan materi dan<br />

makna keilmuan (scientific sense) melalui temuan-temuan baru, serta dengan<br />

meningkatnya pemahaman sebagai konsekuensi bertambah luas dan dalamnya<br />

dari Yahudi seperti penciptaan 6 hari, tujuh lapis langit, tujuh tingkat neraka, pembalasan dan kebangkitan kembali, turunnya al-masih, juga<br />

salat, atau cerita-cerita Nabi dari adam hingga Nuh, dsb.<br />

Kajian Orientalis terhadap al-Qur’an dan Hadis 19

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!