04.05.2013 Views

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

KAJIAN ORIENTALIS QURAN HADIS - Blog MENGAJAR

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

yang merajalela di mana-mana, dan kebudayaan yang berpusat pada lingkungan istana<br />

di kota-kota besar ternyata masih bersifat sekuler dan dianggap lepas dari agama. 217<br />

Ignaz mengkaji Islam memakai beberapa pendekatan: Ignaz mengumpulkan<br />

data-data pemikiran Nabi Muhammad SAW kemudian menggabungkan ide-ide dan<br />

peraturan Yahudi dan Kristen. Hasilnya adalah Muhammad, menurutnya, mengambil<br />

intisari-intisari dari konsep Yahudi dan Kristen dan selanjutnya ditangkapnya sebagai<br />

wahyu Ilahi.<br />

Sikap terhadap Pemikiran Ignaz Goldziher<br />

Selain beragam bentuk penolakan tergadap gagasan-gagasan Goldziher,<br />

sebagaimana disebutkan di dalam uraian di atas, beberapa catatan tentang penerimaan<br />

ide-ide Goldziher juga didapati dalam beberapa sikap sarjana kontemporer. Fazlur<br />

Rahman, misalnya, secara moderat menyimpulkan situasi kesarjanaan Barat terhadap<br />

hadist dengan mengatakan bahwa walaupun Goldziher menyatakan keragu-raguannya<br />

mengenai beberapa catatan yang dikatakan ada pada masa itu, ia sebenarnya mengakui<br />

bahwa fenomena hadist berasal dari zaman Islam yang paling tua dan bahkan<br />

mendukung kemungkinan adanya catatan hadist “informal” pada masa nabi.<br />

Sebuah tanggapan yang cukup ekstren terekam dalam pandangan Abdurrahman<br />

Wahid dalam sebuah tulisannya, ketika beliau mengatakan bahwa alasan hadist sebagai<br />

ungkapan yang berasal dari Nabi Saw tidak dapat diterima secara ilmiah, karena<br />

sulitnya mencari hadist mana (di antara sekian ratus ribu hadist) yang benar-benar<br />

berasal dari masa kehidupan Nabi.<br />

Bagaimanapun besar pengaruh Ignaz Goldziher terhadap dalam membentuk<br />

keragu-raguan Barat terhadap keberadaan hadist-hadist Nabi, gagasan akademik ini<br />

tidak menggoyahkan kepercayaan kaum muslimin terhadap otentisitas hadis yang<br />

mereka terima, sebagaimana dibuktikan dengan perkembangan studi kritik hadis dalam<br />

kajian Islam di kalangan internal sarjana muslim.<br />

217 Lihat Endang Soetari Ad., “Pandangan Orientalis Terhadap Hadis” dalam Mimbar Studi No.63, Th.1994. hlm.2<br />

Kajian Orientalis terhadap al-Qur’an dan Hadis 115

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!