07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

Itu tadi yang saya katakan, bahwa kalau kita beragama seharusnya<br />

diimbangi dengan kultur. Persoalannya kultur kita sudah<br />

kosong, ekonomi kita dijajah, dan politik kita juga sudah kehilangan<br />

tuahnya. Karenanya saya amat menyesalkan.<br />

Kalaupun kemudian ada orang yang menuntut untuk memformalkan<br />

syariat Islam, menurut saya, tidak masalah, sejauh tidak<br />

mengganggu orang lain. Yang penting kita sendiri berani. Sebagai<br />

contoh, dulu tasawuf banyak dikecam dan dilarang, namun buktinya<br />

tasawuf sampai sekarang masih hidup. Namun tasawuf yang<br />

saya maksud bukan sebagaimana<br />

dipraktikkan oleh Dalam pandangan saya, negara<br />

Arifin Ilham atau Aa Gym. tidak mempunyai jaminan kuat dari<br />

Karena, bagi saya, yang dilakukan<br />

mereka merupakan ini. Tetapi, lagi-lagi, persoalan<br />

landasan hukum yang ada sekarang<br />

pendangkalan.<br />

yang terjadi sekarang lebih karena<br />

Jadi menurut saya lembaga-lembaga<br />

Islam, seperti budaya. Jadi bukan soal agama itu<br />

persoalan ekonomi, sosial, politik, dan<br />

sendiri.<br />

LSAF, harus membicarakan<br />

kembali hubungan Islam dengan<br />

teknologi dan pengetahuan, hubungan al-Ghazali dengan<br />

Phytagoras, dan sebagainya. Hal ini perlu dilakukan agar Islam<br />

mengenal tradisi pengetahuan, sehingga pada suatu ketika umat<br />

Islam bisa mengapresiasi filsafat, kesenian, dan sastra. Di Barat<br />

pendidikan semacam itu sudah diberikan sejak SMA. Sementara<br />

di Indonesia hal itu tidak ada. Dengan Affandi saja umat Islam<br />

Indonesia tidak kenal. Yang mereka lihat hanya olimpiade fisika,<br />

kimia, dan matematika. Atau bahkan mereka hanya mengidolakan<br />

Krisdayanti dan Tukul, misalnya. Tidak ada yang ingin menjadi<br />

seperti Cak Nur atau Amien Rais. Itulah yang terjadi saat ini.<br />

Abdul Hadi WM –<br />

91

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!