07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

mokrasi? Itu karena dimulai dari gereja. Dari gereja mereka belajar<br />

memilih pengurus gereja, yang acap disebut majelis atau diaken.<br />

Di majelis itulah terdapat mekanisme untuk memilih ketua majelis.<br />

Itu semua contoh bagaimana mereka belajar demokrasi sampai<br />

pada Sidang Raya (General Assembly) Sinode.<br />

John Nicholls, dalam bukunya <strong>Democracy</strong> and the Churches,<br />

mengatakan bahwa dengan praktik seperti ini, kemudian masuk<br />

ke dalam masyarakat, pekerjaan, dan pemerintahan. Jadi tradisi<br />

demokrasi justru dimulai dari dalam, yaitu dari agama dulu.<br />

Karena itu saya tetap mengatakan peran agama publik di tataran<br />

civil socitey tetap punya dampak begitu besar, baik agama publik<br />

secara institusi maupun secara organik. Contoh di atas adalah peran<br />

agama publik secara organik, secara individu merayakan kehidupan<br />

keagamaan. Contoh lain pengaruh agama publik secara<br />

organik bisa masuk melalui kehidupan pernikahan. Kalau kita lihat<br />

masalah pernikahan, maka ada dua cara yang dilakukan, yakni<br />

bisa per-nikahan secara agama, melalui gereja atau Islam, dan juga<br />

secara sipil. Dan itu tidak bisa dilepaskan. Pengaruh bisa masuk<br />

juga melalui jalur ini.<br />

Ini harapan kita agar secara organik pengaruh individu bisa<br />

masuk, mulai dari merayakan kehidupan agama. Lalu jika kita<br />

baca Huntington dalam bukunya The Third Wave kita tahu bahwa<br />

negara-negara Katolik menjadi negara demokrasi mulai 1970-<br />

an. Pada 1974 Portugis menjadi negara demokrasi, lalu Spanyol,<br />

dan Amerika Latin. Dari mana demokrasi bisa muncul dalam<br />

negara Katolik? Sebagaimana dikutip George Weigel, yakni dari<br />

Konsili Vatikan II. Lalu Konsili Vatikan II itu dari mana? Terutama<br />

dokumen religious freedom, kita tahu John Courtney Murray,<br />

mengambil peran yang begitu besar, dan ia belajar demokrasi dari<br />

356<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!