07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

memisahkan antara urusan politik atau urusan publik dengan urusan<br />

agama, tanpa memusuhi dan menghilangkan agama. Amerika<br />

Serikat adalah contoh negara sekular yang baik dan mempunyai<br />

kedudukan yang khusus di dunia dengan menawarkan kesempatan<br />

dan harapan bagi umat manusia untuk mengembangkan agama-agama.<br />

Di Amerika, Muslimat yang hendak memakai jilbab atau tidak<br />

memakai jilbab dibebaskan dan dipersilakan, tidak ada keharusan<br />

atau larangan, karena hal itu dianggap sebagai urusan pribadi, dan<br />

bukan urusan negara untuk mengaturnya. Dialog antariman hampir<br />

terdapat di berbagai kota pada hampir semua negara bagian.<br />

Sekularisme di Amerika juga menyediakan ruang yang longgar untuk<br />

mengekspresikan kebebasan berkeyakinan, beragama, berpikir,<br />

berkreasi sesuai identitas masing-masing. Kelompok-kelompok minoritas<br />

seperti Islam, Arab, kulit hitam, dan semua agama-agama<br />

selain Kristen, diuntungkan dengan sistem sekular di negara ini.<br />

Sekularisme menjadi jalan yang benar-benar melindungi semua<br />

orang. Setiap individu wajib menghargai hak-hak dan eksistensi<br />

orang lain, tak peduli dari kelompok minoritas atau mayoritas.<br />

Jadi, contoh di Amerika Serikat, sangat jelas bahwa negara atau<br />

pemerintah mendorong sekularisme yang sejak awal menjadi paham<br />

mereka. Dalam amandemen pertama termaktub negara tidak turut<br />

campur dalam urusan agama. Dan menariknya di Amerika Serikat<br />

sekularisme menghasilkan suatu perkembangan agama yang pesat<br />

sekali. Sekularisme membedakan hukum agama yang personal,<br />

yang hanya diimani oleh orang yang beragama tersebut lantaran<br />

adanya wahyu yang menegaskan hukum itu, dan hukum di ruang<br />

publik. Kita sebut hukum personal karena itu tidak bisa berlaku pada<br />

orang lain, misalnya wajib mengenakan jilbab—seperti yang sudah<br />

Budhy Munawar-Rachman –<br />

lxxi

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!