07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

pemerintah saat itu untuk jujur kepada rakyat, bahwa sebenarnya<br />

pluralitas masyarakat sedang dimanfaatkan untuk kepentingan-kepentingan<br />

politik tertentu. Politik SARA adalah salah satu wujud<br />

dari upaya tersebut.<br />

Mungkin pada waktu itu pemerintah hendak men-ciptakan toleransi?<br />

Toleransi sebenarnya istilah yang politis saat itu. Toleransi atas<br />

nama agama, pada waktu itu, mendangkalkan seluruh dinamika<br />

realitas kemajemukan di masyarakat. Sebab, kata toleransi yang dipraktikkan<br />

pada era Orba bukan hanya membungkam kita, tetapi<br />

juga sama sekali tidak mendidik kita untuk jujur kepada diri sendiri<br />

dan kepada orang lain. Tentu saja itu berbeda dengan pluralisme<br />

yang kita dorong terus sekarang ini. Mengapa saya bilang begitu?<br />

Karena sebelumnya kita tidak dibiasakan untuk mengatakan dengan<br />

benar dan jujur tentang apa yang saya rasakan tentang orang lain<br />

ketika bersama-sama dengan mereka. Kita tidak terbiasa mengatakan<br />

atau tidak jujur dengan ketidaksenangan yang kita rasakan dari<br />

orang lain atau kita tidak terbuka untuk menerima teguran, kritikan<br />

dari orang lain yang merasa terganggu dengan praktik keagamaan<br />

kita. Ini karena faktor toleransi dan kerukunan yang diajarkan oleh<br />

pemerintah Orde Baru, dengan alasan supaya jangan sampai terjadi<br />

konflik – untuk itu pembicaraan seputar isu SARA tidak diperbolehkan.<br />

Pemerintah Orba memilih, daripada ribut-ribut, lebih baik<br />

jangan menyinggung soal-soal yang menurut pandangan mereka<br />

sensitif. Pertanyaan kami, mengapa harus menghindar? Mengapa<br />

harus takut? Mengapa tidak membuka kemungkinan ke arah itu<br />

sehingga masyarakat kian terdidik untuk menjadi masyarakat yang<br />

terbuka, jujur dan mampu mengembangkan hidup bersama dalam<br />

466<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!