07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

persoalan budgeting. Karena pemerintah sudah mempunyai alokasi<br />

untuk membantu agama, maka penambahan agama yang diakui<br />

negara hanya akan membawa masalah. Misalnya saja kalau jumlah<br />

agama mencapai 300 buah, maka APBN hanya akan dihabiskan<br />

untuk kegiatan membantu agama saja. Jadi, persoalan ini juga merupakan<br />

persoalan politik anggaran, tidak semata-mata persoalan<br />

keyakinan. Artinya, kalau tiap tahun terdapat penambahan agama,<br />

Departemen Agama akan kebingungan. Dengan penambahan Konghucu<br />

saja Depag harus menambahkan satu direktorat untuk agama<br />

Konghucu. Ini jelas akan mengurangi jatah untuk agama-agama<br />

lain. Intinya, persoalan ini bukanlah sesuatu yang sederhana. Kalau<br />

Depag dibubarkan, pesantren-pesantren akan kerepotan, demikian<br />

juga ormas-ormas yang sebelum ini kita sebutkan, karena ternyata<br />

salah satu suntikan dana ormas tersebut berasal dari situ.<br />

Negara sekarang tampak lemah dan tidak bisa menjamin dan memenuhi<br />

hak-hak dan kebebasan warga negaranya untuk beragama dan<br />

berkeyakinan. Sebaliknya, pemerintah justru aktif merespon desakan<br />

MUI, sebagai wadah aspirasi paham Islam mainstream, dengan<br />

memberangus hak-hak dan kebebasan warga negara, terutama para<br />

pengikut al-Qiyadah al-Islamiyah dan Ahmadiyah, termasuk membiarkan<br />

tindak kekerasan terjadi terhadap mereka.<br />

Repotnya lagi, ternyata kekerasan seperti yang dialami al-Qiyadah<br />

dan Ahmadiyah tidak terjadi pada agama-agama lokal yang tidak<br />

meminjam simbol agama-agama resmi seperti agama Tolotang,<br />

Kaharingan dan lain-lain. Yang dialami mereka hanyalah kesulitan<br />

untuk mendapatkan hak-hak sipil sebagai warga negara. Kekerasan<br />

atas nama agama selalu diarahkan kepada kelompok-kelompok<br />

Abdul Moqsith Ghazali –<br />

115

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!