07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

Inti dari didirikannya sebuah negara sejatinya untuk menjamin dan<br />

melindungi civil rights dan civil liberties. Untuk konteks Indonesia<br />

menurut Anda konsep negara ideal seperti apakah yang harus dimajukan?<br />

Menurut saya, apabila hendak mewujudkan perlindungan dan<br />

jaminan atas hak-hak dan kebebasan sipil, maka pilihannya adalah<br />

negara harus diperkuat kembali. Pentingnya dilakukan kembali state<br />

building, lantaran kondisi bangsa ini setelah jatuhnya Soeharto, masa<br />

reformasi dan kemudian dilanjutkan dengan penerapan demokrasi<br />

liberal, telah terjadi euphoria atau eksplosi demokrasi di Indonesia,<br />

bukan hanya di tingkat nasional, tetapi juga tingkat lokal dengan<br />

pilkada. Tetapi sementara eksplosi demokrasi itu terjadi, kapasitas<br />

negara sendiri justru mengalami kemerosotan. Negara tidak mampu<br />

merespon berbagai eksplosi itu karena terjadinya perubahanperubahan<br />

yang sama sekali drastis, misalnya ABRI yang bertugas<br />

memelihara keamanan dan menegakkan hukum dipecah menjadi<br />

TNI dan polisi. Akibatnya, kemudian polisi dan tentara sendiri seringkali<br />

berkelahi atau bentrok karena timbulnya suatu persaingan<br />

dan kecemburuan di antara mereka, yang membuat mereka tidak<br />

mampu menegakkan hukum.<br />

Jadi aparat negara tidak mampu menegakkan hukum dan melindungi<br />

civil liberties. Sehingga dari waktu ke waktu kita sering<br />

menyaksikan kelompok-kelompok Islam tertentu dengan sewenangwenang<br />

memaksakan kehendaknya sendiri terhadap warga negara<br />

lain yang berbeda pandangan dengan mereka seperti kelompok<br />

atau aliran Ahmadiyah. Karena perselisihan paham dengan yang<br />

mainstream, kemudian ada kelompok tertentu atas nama mainstream<br />

yang mengklaim menegakkan kebenaran teologi atau keyakinan<br />

agama, yang kemudian merasa sah untuk menyerbu orang Ahma-<br />

256<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!